BAB I
ILMU
EKONOMI, PERMASALAHAN
DAN
PEMECAHANNYA
Salah satu alasan mengapa ekonomi menarik untuk dipelajari adalah karena
fenomena atau gejala ekonomi memang sangat akrab dengan kehidupan manusia.
Disadari atau tidak, sejak manusia lahir, beranjak dewasa, bahkan hingga
meninggal dunia sebenarnya tidak pernah terlepas dari masalah ekonomi. Akan
tetapi, kadang-kadang manusia tidak tahu
apa arti ilmu ekonomi itu sendiri. Kita akan membahas tentang pengertian ilmu
ekonomi dan berbagai permasalahan ekonomi serta upaya pemecahannya
A. Pengertian dan Perkembangan Ilmu Ekonomi
Ilmu ekonomi termasuk ke dalam
kelompok ilmu-ilmu sosial. Ilmu ini satu rumpun dengan ilmu sosial lainnya
seperti sosiologi, sejarah, geografi, agama, hukum dan sebagainya. Terbitnya
buku karangan Adam Smith, The Wealth of Nations (kemakmuran
bangsa-bangsa) pada tahun 1776 dianggap sebagai tonggak sejarah kelahiran ilmu
ekonomi, suatu ilmu sosial modern yang kelak berkembang pesat sampai memperoleh
julukan sebagai ‘ratu’ dari kelompok ilmu-ilmu sosial.
Dalam perkembangannya, aliran
ekonomi yang dikemukakan oleh Adam Smith kemudian dikenal dengan nama ‘aliran
(mazhab) ekonomi klasik’ atau aliran pertama dari ilmu ekonomi modern. Aliran
ekonomi klasik menginginkan diberlakukannya hukum alamiah (natural law)
yang menghendaki kebebasan dan pengembangan individualisme. Menurut Smith,
kalau setiap orang diberi kebebasan untuk mengembangkan diri dalam mencapai
keinginan dan motif pribadinya, maka masyarakat secara keseluruhan akan
mencapai kesejahteraan/kemakmuran. Semangat ini kemudian menjiwai sistem
ekonomi kapitalisme yang berkembang pesat ke seluruh dunia sejak akhir abad
ke-18 sampai sekarang.
Xenophon (440-355 SM), salah
seorang murid Socrates, menyatakan bahwa secara etimologis (menurut asal kata),
kata ekonomi berasal dari Bahasa Yunani, Oikonomia yang merupakan
gabungan dari dua kata, yaitu dari kata oikos yang berarti rumah tangga,
dan nomos yang berarti aturan, kaidah, atau pengelolaan. Jadi, dalam
pengertian yang sangat sempit dan sederhana ekonomi berarti aturan-aturan,
kaidah-kaidah atau cara pengelolaan suatu rumah tangga. Akan tetapi, secara
istilah terdapat pengertian yang cukup beraneka ragam.
Beberapa pendapat para
ahli mengenai definisi ilmu ekonomi.
q
Paul A. Samuelson (1995) mendefinsikan ekonomi sebagai studi
tentang bagaimana masyarakat memilih penggunaan sumberdaya produktif langka
yang memiliki beberapa alternatif penggunaan untuk menghasilkan berbagai barang
dan jasa dan mendistribusikannya kepada berbagai kelompok.
q
Lionel Robbins, seperi dikutip oleh Roekmono Markam (1994)
mendefinisikan ekonomi sebagai ilmu yang mempelajari perilaku manusia
sebagai hubungan antara tujuan dan alat pemenuhan kebutuhan yang terbatas yang
mempunyai alternatif penggunaan.
q Alfred Marshall, dalam bukunya
dalam bukunya Principles of Economics, seperti dikutip Mubyarto (1987)
mendefinisikan ilmu ekonomi sebagai suatu studi tentang manusia dalam
kehidupannya sehari-hari yang mempelajari tindakan individu atau kelompok yang
berkaitan erat dengan pencapaian dan pemenuhan alat kebutuhan materiil bagi
kesejahteraannya.
q Menurut Dominick Salvatore dan
Eugene A. Diulio (2004), “Ekonomi adalah ilmu sosial yang mempelajari
individu-individu dan organisasi yang terlibat dalam produksi, konsumsi dan
distribusi barang dan jasa.”
Definisi yang lebih populer yang
sering digunakan untuk menerangkan ilmu ekonomi adalah sebagai berikut.
Ekonomi adalah salah satu cabang
ilmu sosial yang khusus mempelajari cara-cara yang dilakukan manusia dalam
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang relatif tidak terbatas dengan
menggunakan sumberdaya yang relatif terbatas (langka).
B. Ilmu Ekonomi dan Kelangkaan
Untuk
menjaga kelangsungan hidupnya manusia harus memenuhi berbagai macam kebutuhan.
Hal ini sudah menjadi sifat dasar manusia sebagai makhluk ekonomi (homo
economicus), dalam upaya meningkatkan kesejahteraan atau kemakmuran. Untuk
memperoleh semua kebutuhannya, jelas merupakan hal yang tidak mungkin, karena
adanya keterbatasan sumber daya yang tersedia. Dan, dari sinilah inti masalah
ekonomi akan muncul.
Inti
dari ilmu ekonomi terletak pada fakta adanya kelangkaan (scarcity),
yaitu adanya kebutuhan manusia yang relatif tidak terbatas di satu sisi, dan
alat pemuas kebutuhan manusia relatif terbatas di sisi lain. Karena sumber daya
di dunia ini terbatas, manusia harus mempelajari bagaimana membuat pilihan atas
barang dan jasa yang tersedia, bagaimana komoditas yang berbeda diproduksi dan
ditetapkan harganya, dan untuk siapa barang dan jasa tersebut ditujukan.
Kelangkaan
mencakup kuantitas, kualitas, tempat dan waktu. Sesuatu dikatakan tidak langka
kalau jumlah/kuantitas yang
tersedia sesuai dengan kebutuhan, berkualitas baik,
tersedia di mana saja (di setiap tempat) dan
kapan saja (waktu)
dibutuhkan. Adanya kelangkaan disebabkan oleh beberapa hal antara lain:
1) Terbatasnya
jumlah pemuas kebutuhan yang disediakan alam. Sebagian dari alat pemuas kebutuhan
manusia yang terdapat di alam dapat langsung dipakai, tetapi jumlahnya sangat
terbatas dan sebagian lagi memerlukan proses produksi yang memerlukan biaya,
teknologi dan pengetahuan yang memadai.
2) Adanya
eksploitasi manusia terhadap sumber daya alam yang mengakibatkan kerusakan.
Misalnya penebangan hutan yang tidak disertai dengan upaya-upaya perbaiakan
atau penanaman kembali.
3) Keterbatasan
kemampuan manusia untuk mengolah sumber daya alam. Hal ini dapat disebabkan
oleh kurangnya pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi atau karena
kurangnya modal.
4)
Peningkatan kebutuhan manusia yang semakin cepat melebihi
kemampuan penyediaan sarana kebutuhan. Misalnya, pemerintah bekerjasama dengan
pengusaha telah berusaha untuk memberikan fasilitas penyediaan rumah murah
melalui kredit pemilikan rumah. Tetapi karena pertambahan penduduk sangat
cepat, mengakibatkan tidak semua kebutuhan penduduk dalam memiliki rumah dapat
terlayani.
Beberapa
unsur penting yang perlu mendapat perhatian dari penjabaran ilmu ekonomi
adalah:
- Adanya kebutuhan manusia yang tidak terbatas.
- Adanya sarana pemuas kebutuhan yang terbatas.
- Adanya usaha manusia untuk memenuhi kebutuhannya.
- Penggunaan alat pemuas kebutuhan untuk berbagai tujuan bersifat alternatif.
Apa saja sebenarnya yang menjadi kebutuhan dan sarana pemenuhan kebutuhan manusia itu? Kita akan membahasnya dari berbagai aspek yang berbeda.
C. Kebutuhan dan Ketersediaan Alat Pemuas Kebutuhan
1.
Pengertian Kebutuhan
Kebutuhan adalah segala sesuatu
yang diperlukan oleh manusia untuk mencapai kesejahteraan, yang bisa diperoleh
dengan memiliki atau menikmati suatu barang atau jasa. Kebutuhan manusia
mencerminkan adanya perasaan kekurangan yang ingin dipenuhi dalam diri manusia
yang muncul secara alamiah untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.
2.
Jenis-Jenis Kebutuhan
Kebutuhan manusia sangat banyak
dan beragam, namun, secara garis besar dapat dibagi ke dalam empat kelompok,
sebagai berikut.
1) Berdasarkan Intensitas
Kegunaannya
Berdasarkan intensitas
kegunaannya, kebutuhan dibagi menjadi tiga macam, yatu:
a. Kebutuhan Primer
Kebutuhan primer adalah kebutuhan
utama yang harus dipenuhi agar manusia dapat mempertahankan hidupnya. Dengan
kata lain, kebutuhan primer adalah kebutuhan yang tidak boleh tidak harus
dipenuhi agar manusia tetap hidup. Karena muncul secara alami, maka kebutuhan
primer disebut juga ‘kebutuhan alamiah’. Yang termasuk ke dalam kebutuhan
primer adalah kebutuhan untuk makan, minum, pakaian dan tempat tinggal.
b. Kebutuhan Sekunder
Setelah manusia dapat memenuhi
kebutuhan utamanya, manusia juga masih memerlukan kebutuhan lain yang bersifat
sebagai pelengkap. Kebutuhan ini disebut sebagai kebutuhan sekunder, yaitu
kebutuhan yang harus dipenuhi setelah kebutuhan primer terpenuhi. Kebutuhan
sekunder diantaranya kebutuhan terhadap peralatan rumah tangga, meja, kursi,
buku, alat tulis, minyak wangi dan lain-lain.
c. Kebutuhan Tersier
Kebutuhan tersier adalah
kebutuhan yang harus dipenuhi seteleh kebutuhan primer dan sekunder terpenuhi.
Pada dasarnya, kebutuhan tersier adalah kebutuhan manusia terhadp barang-barang
dan jasa yang tergolong mewah (lux), seperti mobil mewah, kapal pesiar, jet
pribadi, wisata ke luar negeri dan lain-lain.
Pembagian kebutuhan sangat
ditentukan oleh kondisi masyarakat suatu daerah atau negara. Sebagai contoh,
bagi penduduk suatu daerah atau negara yang masih terbelakang, kebutuhan akan
motor atau mobil mungkin merupakan kebutuhan mewah. Akan tetapi, bagi penduduk
daerah atau negara yang memiliki standar hidup tinggi, kebutuhan terhadap motor
atau mobil mungkin hanya merupakan kebutuhan sekunder saja.
2) Berdasarkan Sifatnya
Berdasarkan sifatnya, kebutuhan
manusia dibagi menjadi kebutuhan jasmani dan kebutuhan ruhani.
a.
Kebutuhan Jasmani
Kebutuhan jasmani adalah
kebutuhan yang berhubungan dengan keadaan jasmani atau fisik seseorang. Yang
termasuk ke dalam kebutuhan jasmani antara lain pakaian, makanan, minuman,
obat-obatan, vitamin dan kebutuhan lain-lain yang berhubungan dengan usaha
manusia untuk memelihara fisiknya.
b.
Kebutuhan Rohani
Selain kebutuhan jasmani, jenis
kebutuhan lain yang juga penting adalah kebutuhan rohani atau kebutuhan yang
bersifat kejiwaan. Jika kebutuhan ini terpenuhi maka akan diperoleh adanya
kepuasan. Termasuk kebutuhan rohani adalah kebutuhan untuk rekreasi,
mendengarkan musik, menonton film atau sinetron, mendengarkan ceramah keagamaan
dan lain-lain.
3) Berdasarkan Waktu Pemenuhannya
Berdasarkan waktunya, kebutuhan
dibedakan menjadi kebutuhan sekarang dan yang akan datang.
a. Kebutuhan Sekarang
Kebutuhan sekarang adalah
kebutuhan yang pemenuhannya tidak dapat ditunda-tunda lagi atau harus dipenuhi
pada saat ini juga. Yang termasuk ke dalam kebutuhan ini adalah kebutuhan orang
yang lapar terhadap makan, kebutuhan orang sakit terhadap obat-obatan atau
pergi ke rumah sakit dan lain-lain.
b. Kebutuhan yang Akan Datang
Kebutuhan yang akan datang adalah
kebutuhan yang pemenuhannya dapat ditunda atau pemenuhannya dilakukan di
kemudian hari. Kebutuhan ini berhubungan dengan persediaan atau persiapan untuk
waktu yang akan datang. Contoh kebutuhan ini antara lain kebutuhan perlengapan
bayi untuk ibu yang sednag mengandung, tabungan untuk persiapan melanjutkan
pendidikan atau untuk membangun rumah, dana pensiun untuk jaminan hari tua dan
lain-lain.
4) Berdasarkan Subjeknya
Menurut subjeknya, kebutuhan
dibedakan menjadi kebutuhan individu dan kebutuhan kelompok.
a.
Kebutuhan Perorangan atau Individual
Kebutuhan individu atau kebutuhan
perorangan adalah kebutuhan yang mencakup hal-hal yang diperuntukkan bagi
perorangan. Kebutuhan ini akan berbeda untuk setiap orang atau sangat tergantung
kepada profesi orang yang bersangkutan. Misalnya seoarang siswa membutuhkan
buku dan alat tulis, petani memerlukan pupuk, cangkul, bajak dan lain-lain.
b.
Kebutuhan Kelompok atau Kolektif
Kebutuhan kelompok adalah
kebutuhan yang dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat atau publik secara
bersama-sama. Misalnya jembatan, jalan raya, rumah sakit, tempat rekreasi dan
lain-lain.
3.
Hal-Hal yang Mempengaruhi Kebutuhan
Kebutuhan setiap orang dapat
berbeda-beda antara yang satu dengan yang lainnya. Beberapa hal yang
mempengaruhinya antara lain adalah:
a. Keadaan Alam atau Lingkungan
Keadaan alam akan mempengaruhi
kebutuhan manusia. Sebagai contoh, orang yang tinggal di daerah pegunungan akan
berbeda kebutuhannya dengan orang yang tinggal di daerah pantai, begitu juga
orang yang tinggal di daerah atau negara
beriklim tropis akan berbeda dengan orang yang tinggal di daerah atau
negara yang yang memiliki emapt musim. Bagi yang tinggal didaerah dingin
pakaian tebal lebih dibutuhkan daripada orang yang tinggal di daerah panas.
b. Agama
Agama atau keyakinan akan
menyebabkan kebutuhan setiap orang menjadi berbeda-beda. Sebagai contoh, bagi
orang Islam, kebutuhan akan gula dan tepung terigu sangat meningkat di bulan
puasa, dan hal ini tidak berlaku bagi penganut agama lain. Bagitu pun sarana
yang dibutuhkan untuk menjalankan ritual keagamaan akan menyebabkan perbedaan
kebutuhan, misalnya bagi umat Islam kalau shalat pakai sajadah, dilarang makan
daging babi, tidak makan minum di bulan puasa, bagi orang Hindu dilarang makan
daging sapi, dan lain-lain.
c. Adat Istiadat
Adat istiadat atau tradisi akan
mempengaruhi perbedaan kebutuhan setiap orang. Misalnya, bagi mayoritas orang
Indonesia makanan pokoknya adalah nasi sedangkan bagi sebagian besar orang
Eropa dan Amerika makanan pokoknya adalah roti. Adat perkawinan orang Sunda akan
berbeda dengan orang Jawa atau pun orang Batak. Perbedaan-perbedaan tersebut
akan menyebabkan kebutuhan yang berbeda-beda.
d. Peradaban
Peradaban merupakan salah satu
faktor penyebab perbedaan kebutuhan. Semakin tinggi peradaban suatu masyarakat,
akan semakin banyak dan semakin tinggi kualitas barang atau jasa yang
dibutuhkan. Pada zaman nenek moyang kita, kebutuhan manusia masih sangat
sederhana, misalnya, mereka hanya memerlukan pakaian yang terbuat dari kulit
bintang atau dedaunan, makan dari hasil berburu atau tinggal di gua-gua. Di
zaman modern seperti sekarang, hal seperti itu sudah tidak ada lagi. Manusia di
zaman sekarang sudah mampu memakai pakaian yang semakin bervariasi, makan enak
dan tinggal di rumah yang lebih baik atau bahkan tinggal di apartemen-apertemen
mewah.
4. Alat atau Sarana Pemuas Kebutuhan
Kebutuhan manusia yang tidak terbatas dapat berupa barang (benda) dan jasa. Barang adalah alat pemuas kebutuhan manusia yang berwujud serta dapat dilihat atau diraba, sedangkan jasa adalah alat pemuas kebutuhan manusia yang yang tidak berwujud (abstrak). Keduanya, baik barang atau jasa merupakan alat atau sarana pemuas kebutuhan manusia.
5. Macam-Macam Sarana Pemuas
Kebutuhan
Benda atau sarana pemuas
kebutuhan dapat dibedakan menurut cara memperolehnya, berdasarkan kegunaannya
dan berdasarkan proses pembuatannya.
1) Berdasarkan Cara Memperolehnya
Berdasarkan cara memperolehnya,
sarana pemuas kebutuhan dibedakan atas:
a.
Barang Ekonomis
Barang ekonomis adalah sarana
pemuas kebutuhan yang pada umumnya berjumlah terbatas, dan untuk memperolehnya
diperlukan pengorbanan sumber daya ekonomi. contoh pakaian, makanan, rumah dan
lain-lain.
Barang ekonomis dapat dibedakan
lagi menjadi barang konsumsi dan barang produksi. Barang konsumsi adalah
barang-barang yang dapat secara langsung digunakan untuk memenuhi kebutuhan
manusia baik yang tahan lama (seperti pakaian, perabot rumah tangga, kendaraan)
maupun yang tidak tahan lama (seperti bahan bakar, makanan, obat-obatan).
Sedangkan barang produksi adalah barang yang secara tidak langsung digunakan
untuk memenuhi kebutuhan manusia, karena harus mengalami beberapa proses
produksi, misalnya bahan baku, mesin-mesin dan lain-lain.
b.
Barang Bebas
Barang bebas adalah sarana pemuas
kebutuhan yang diberikan oleh alam yang jumlahnya melimpah, sehingga untuk
memperolehnya tidak diperlukan pengorbanan sumber daya ekonomi. Yang termasuk
ke dalam barang ekonomis, antara lain udara, sinar matahari, air bersih dan
lain-lain. Karena jumlahnya yang melimpah, maka barang bebas sering pula
disebut sebagai barang non ekonomis. Akan tetapi, barang bebas dapat berubah
menjadi barang ekonomis, sebagai contoh air bersih di daerah perkotaan umumnya
diperoleh melalui jasa perusahaan air minum (PAM) atau tukang air keliling.
2) Berdasarkan Kegunaan atau
Hubungannya dengan Barang Barang Lain
Menurut kegunaan atau hubungannya dengan barang lain, sarana pemuas kebutuhan dibedakan menjadi barang substitusi dan barang komplementer.
a. Barang Substitusi
Barang substitusi adalah barang
yang mempunyai kegunaan untuk menggantikan barang lain. Misalnya bus dapat
digantikan angkutan kereta api, beras dapat diganti dengan jagung dan
lain-lain.
b. Barang Komplementer
Barang komplemnter adalah barang yang memiliki kegunaan untuk melengkapi barang lain. Barang itu akan bermanfaat dalam memnuhi kebutuhan manusia, jika digunakan secara bersama-sama. Contoh kopi dan gula, bensin dengan kendaraan, tinta dengan pena dan lain-lain
3) Berdasarkan Proses Produksinya
Berdasarkan proses produksinya,
barang atau sarana pemuas kebutuhan terbagi atas:
a. Barang Mentah
Barang mentah adalah barang yang
belum mengalami proses produksi (pengolahan), contoh kapas, tembakau, kayu dan
berbagai bahan baku lainnya.
b. Barang Setengah Jadi
Barang setengah jadi adalah
barang yang sudah mengalami proses produksi, tetapi belum dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan manusia secara sempurna. Sebagai contoh kapas menjadi
benang, kayu menjadi papan, dan gandum menjadi tepung,
c. Barang Jadi
Barang jadi adalah barang sarana pemuas kebutuhan manusia uyang sudah mengalami prose peoduksi secara tuntas atau sempurna dan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Contohnya adalah pakaian, buku, kusi, meja dan lain-lain.
F. Masalah-Masalah Pokok dalam Ilmu Ekonomi
Sebelum sampai kepada masalah pokok ekonomi yang dihadapi
oleh manusia. Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, terdapat inti masalah ekonomi.
Inti masalah ekonomi muncul pada saat kebutuhan manusia yang tidak terbatas
berhadapan dengan sumberdaya/faktor produksi yang terbatas. Kelangkaan adalah
persoalan mendasar yang terdapat dalam setiap masyarakat.
Paul A. Samuelson (1995), seorang ahli ekonomi dari
Universitas Harvard mengemukakan tiga persoalan pokok yang dihadapi dalam
perekonomian, yaitu:
a)
Barang dan jasa apa yang akan diproduksi dan berapa banyak (what)?
Hal ini menunjuk pada barang dan jasa yang harus diproduksi dalam perekonomian.
Karena sumber daya (faktor produksi)
bersifat langka, tidak ada perekonomian yang dapat memproduksi barang
dan jasa sebanyak yang diinginkan oleh semua anggota masyarakat. Tambahan satu
barang atau jasa tertentu biasanya berarti penurunan barang dan jasa lainnya.
Oleh karenanya, setiap masyarakat harus memilih secara tepat barang dan jasa
mana yang harus diproduksi dan berapa banyak masing-masing diproduksi.
b)
Bagaimana dan oleh siapa barang/jasa diproduksi (how)?
Hal ini mengacu pada
pilihan kombinasi faktor produksi dan teknik tertentu untuk digunakan dalam
proses produksi barang dan jasa. Karena barang dan jasa biasanya dapat
diproduksi dengan kombinasi faktor produksi dan teknik yang berbeda, timbul
persoalan tentang kombinasi dan teknik mana yang akan digunakan. Selain itu,
karena sumber daya dalam setiap perekonomian bersifat langka, masyarakat
menghadapi persoalan memilih teknik yang memungkinkan biaya produksi terendah
untuk memproduksi setiap unit barang dan jasa yang diinginkan.
c)
Untuk siapa barang dan jasa itu diproduksi (for whom)? Hal
ini menunjuk pada bagaimana output total dibagi antarkonsumen yang berbeda.
Karena adanya kelangkaan sumber daya dalam setiap perekonomian, maka tidak ada
masyarakat yang dapat memuaskan semua keinginannya.
Dari beberapa masalah pokok
tersebut, manusia dihadapkan pada pilihan (alternative choice).
Misalnya, pilihan dalam penggunaan sumber daya atau faktor produksi. Jawaban
atas pertanyaan-pertnyaan di atas akan menentukan sistem yang dipakai dalam
suatu perekonomian. Sebelum kita membahas berbagai sistem ekonomi yang berlaku
di dunia. Terlebih dulu kita akan membahas mengenai sikap rasional pelaku
ekonomi dalam menghadapi kelangkaan.
G. Sikap Rasional dalam Menghadapi Kelangkaan Sumber Daya
Sebagaimana
disebutkan sebelumnya, inti masalah ekonomi adalah adanya kelangkaan atau
terbatasnya sumber daya ekonomi. Seandainya sumber daya tidak terbatas, tentu
tidak pernah akan ada persoalan dalam pembagian atau alokasi sumber daya.
Karena adanya kelangkaan sumber daya, kemudian timbul tindakan ekonomi yang
didasari oleh motif ingin memperoleh hasil atau keuntungan dengan bersandar
pada prinsip ekonomi, yaitu usaha manusia dengan pengorbanan tertentu
diharapkan mendapatkan hasil yang maksimal atau usaha untuk mendapatkan hasil
tertentu dengan pengorbanan yang minimal. Dengan demikian, untuk mendapatkan
kebutuhannya, manusia harus mengeluarkan atau mengorbankan sesuatu sebagai
penggantinya. Dalam ekonomi pengorbanan ini pada umumnya berupa uang atau
sejenisnya, dan sering disebut juga sebagai biaya. Jadi, biaya dapat diartikan
sebagai pengorbanan antara lain dapat berupa uang yang dikeluarkan untuk
mengadakan (melakukan, mendirikan) sesuatu. Misalnya biaya digunakan untuk
mendirikan rumah, biaya yang digunakan untuk membayar uang sekolah, dan
lain-lain.
Misalnya, sebuah keluarga
sederhana memiliki sejumlah rencana pengeluaran
pada awal bulan, dengan rincian sebagai berikut.
-Biaya
sekolah anak selama sebulan : Rp
120.000
-Biaya
konsumsi sehari-hari :
Rp 300.000
-Biaya
keperluan berobat :
Rp 150.000
-Biaya
Transportasi :
Rp 200.000
-Biaya
lain-lain :
Rp 200.000
+
-Total biaya
:
Rp 970.000
Jumlah
sebesar Rp 970.000 inilah yang dimaksud dengan biaya, karena adanya pengeluaran
uang untuk melakukan suatu kegiatan.
Walter Nicholson (1995),
menjelaskan beberapa konsep biaya. Ia membagi biaya ke dalam tiga konsep yang
berbeda, yaitu:
a.
Konsep biaya oportunitas, atau yang sering juga disebut sebagai
biaya sosial, adalah pendapatan bersih yang dikorbankan atau pengehamatan biaya
yang tidak jadi diperoleh karena kita memilih alternatif lain. Misalnya, dengan
sejumlah tenaga kerja, kayu, cat dan sebagainya kita dapat menghasilkan 15 meja
sederhana. Tetapi pada kenyataannya kita memilih membuat sebuah lemari besar.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa oportunitas sebuah lemari besar sama
dengan 15 meja sederhana.
b.
Konsep biaya ekonomi, menurut konsep ini, biaya dianggap sebagai
pengeluaran yang sewajarnya untuk menghasilkan suatu barang dan jasa. Sebagai
contoh untuk mengecat papan tulis umumnya diperlukan satu kaleng cat. Kalau
pada kenyataannya dua kaleng yang habis, maka satu kaleng yang seharusnya tidak
keluar, dianggap sebagai pemborosan.
c.
Konsep biaya akuntansi, biaya dalam konsep ini dianggap sebagai
pengeluaran nyata/aktual, biaya perolehan, dan penyusutan serta biaya-biaya
lain yang berhubungan dengan masalah pembukuan. Sebagai contoh, untuk mengecat
sebuah papan tulis umumnya diperlukan satu kaleng cat. Kalau pada kenyataannya
habis dua kaleng, maka dalam konsep biaya akuntansi tetap dicatat dua kaleng.
(Coba Anda bandingkan dengan konsep biaya ekonomi).
Dalam kesempatan ini kita akan
membahas lebih jauh mengenai konsep biaya oportunitas. Konsep biaya oportunitas
relatif paling penting dalam ilmu ekonomi, karena timbulnya biaya ini berkaitan
dengan adanya kelangkaan sumber daya atau faktor-faktor produksi.
1. Biaya
Oportunitas (opportunity cost)
Dengan
adanya keterbatasan sumber daya (faktor produksi), maka manusia harus memilih
keputusan ekonomi yang rasional/menguntungkan dirinya, di mana pilihan ekonomi
tersebut akan mengorbankan pilihan ekonomi lainnya, yang di dalam ilmu ekonomi
dikenal dengan biaya oportunitas (opportunity cost). Setiap kali
keputusan harus dibuat, di situ terkandung biaya oportunitas.
Dengan kata lain,
Biaya oportunitas dari suatu
keputusan terjadi karena kita melakukan pilihan terhadap barang atau jasa
dengan mengorbankan barang atau jasa lain. Biaya oportunitasnya adalah nilai
dari barang dan jasa yang dilepaskan.
Dalam kasus misalnya haruskah
kita melanjutkan sekolah ke tingkat yang lebih tinggi atau mencoba bekerja?
atau haruskah kita berlibur ke tempat wisata atau membeli komputer?
Dalam kejadian diatas terdapat
pilihan yang telah memaksa kita mengorbankan kegiatan alternatif, yang
sesungguhnya telah menyebabkan kita kehilangan kesempatan untuk mengerjakan
sesuatu yang lain. Dengan kata lain, biaya oportunitas dapat diartikan sebagai
nilai alternatif terbaik yang hilang (dikorbankan).
Untuk dua pilihan, misalnya
haruskah kita melanjutkan sekolah atau bekerja setelah tamat SMA. Jika kita
memilih bekerja daripada melanjutkan sekolah, maka biaya oportunitasnya adalah
hilangnya kesempatan anda untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
Anggaplah setelah lulus SMA kalian bekerja dan menerima upah sebesar Rp
500.000,00 per bulan. Dengan demikian, seandainya kita kuliah ke perguruan
tinggi, nilai yang hilang setahun adalah Rp 500.000,00 x 12 = Rp 6.000.000,00. Untuk sampai tamat kuliah
dengan asumsi masa perkuliahan yang ditempuh adalah 5 tahun, maka pendapatan
yang dikorbankan adalah Rp 30.000.000,00.
Inilah besarnya biaya oportunitas anda dengan melanjutkan pendidikan ke
perguruan tinggi dibandingkan dengan mencari pekerjaan setelah lulus SMA.
Contoh nyata lain yang berkaitan
dengan konsep biaya oportunitas adalah apabila seseorang memiliki mata
pencaharian sebagai seorang nelayan, maka pada saat yang sama ia sebenarnya
telah kehilangan kesempatan untuk mendapatkan penghasilan dari pekerjaan di
sektor lain misalnya dari usaha bertani, berdagang, atau kegiatan produktif
lainnya.
2. Pengalokasian Sumber Daya yang
Menguntungkan
Dihadapkan pada adanya kelangkaan
sumber daya yang terbatas, suatu perekonomian harus memanfaatkan sumber daya
yang terbatas itu sebaik mungkin. Masyarakat harus memilih yang terbaik dari
sekian banyak kemungkinan komposisi barang dan jasa yang harus dihadirkan (what),
mencari teknik dan metode produksi yang paling baik (how), dan
memutuskan siapa yang berhak memperoleh barang dan jasa (for whom).
Sehingga diperlukan adanya pengalokasian sumber daya yang terbatas agar dapat
memberikan keuntungan maksimum bagi para pelaku ekonomi.
Para
ahli ekonomi menjelaskan pengalokasian sumber daya ini diantaranya dengan
menggunakan konsep ‘batas kemungkinan poduksi’ (production possibility
frontier/PPF). Batas kemungkinan produsi menunjukkan jumlah maksimum
alternatif kombinasi barang dan jasa yang dapat diproduksi oleh sebuah
masyarakat pada suatu waktu ketika sumber-sumber daya ekonomi dan teknologi
didayagunakan sepenuhnya.
Kurva
batas kemungkinan produksi tidak hanya menggambarkan kapabilitas produksi yang
terbatas dan masalah kelangkaan, namun juga mencerminkan konsep biaya
oportunitas (opportunity cost). Sebagai ilustrasi pengalokasian tersebut
dicontohkan oleh suatu perekonomian yang menggunakan seluruh sumber dayanya
untuk memproduksi makanan dan memproduksi mesin di sisi lain. Contoh diatas
merupakan dua kemungkinan ekstrim. Diantara dua kemungkinan ini masih banyak
terdapat banyak kemungkinan lain.
Asumsi atau pemisalan yang
digunakan adalah:
- Sumber daya menghasilkan dua macam produk (dalam hal ini makanan dan pakaian)
- Menggunakan teknologi yang berlaku
- Seluruh sumber daya digunakan secara penuh
Berbagai kemungkinan tersebut
terlihat dalam tabel dibawah ini:
Tabel 1.1
Alternatif Kemungkinan Produksi
|
||
Kemungkinan
|
Makanan
(ribuan unit)
|
Pakaian
(ribuan unit)
|
A
B
C
D
E
F
|
15
14
12
9
5
0
|
0
1
2
3
4
5
|
Dalam memilih apa saja yang
diproduksi, para pembuat keputusan memiliki pilihan untuk memproduksi. Ketika
sebuah perekonomian terletak pada batas kemungkinan produksi, seperti pada
titik A, produksi makanan dapat ditingkatkan hanya dengan menurunkan output
pakaian. Seandainya kita mengambil pilihan A, maka semua sumber daya kita
pergunakan untuk menghasilkan makanan (15.000 unit), sedangkan pakaian sama
sekali tidak diproduksi. Sebaliknya, jika kita mengambil pilihan F maka semua
sumber daya dipergunakan seluruhnya untuk memproduksi pakaian (5.000 unit),
sedangkan makanan samasekali tidak diproduksi.
Pilihan A dan F disebut pilihan
ekstrim, yang berarti pilihan yang sangat kecil kemungkinannya untuk terjadi.
Sebab tidak mungkin orang hanya membutuhkan makanan saja, atau hanya pakaian
saja. Maka pilihan B, C, D dan E adalah kombinasi diantara A dan F yang rasional.
Untuk bergerak dari alternatif D (9.000 makanan dan 3.000 pakaian) ke
alternatif C (12.000 makanan dan 2.000 pakaian), biaya oportunitas tambahan
3.000 unit makanan adalah berkurangnya 1.000 unit pakaian).
Kurva
batas kemungkinan produksinya terlihat dibawah ini.
Gambar 1.1
Batas Kemungkinan Produksi atau Kurva Transformasi
Kurva ini memperlihatkan jumlah
produksi maksimum yang bisa dicapai oleh sebuah perekonomian. Selain itu, kurva
ini juga menggambarkan daftar pilihan yang tersedia bagi masyarakat untuk
memproduksi barang atau jasa pada jumlah sumber daya dan tingkat teknologi
tertentu.
Batas kemungkinan produksi (PPF)
ini disebut juga sebagai kurva transformasi, karena memperlihatkan bagaimana
suatu jenis barang tertentu dapat dialihkan pada barang lain, dengan memindahkan
sumber daya dari produksi barang tersebut ke produksi barang lain.
Titik G yang berada di luar batas
tidak mungkin bisa dicapai, sedangkan setiap titik di dalam garis batas,
seperti titik H, memperlihatkan sumber daya yang tidak dimanfaatkan sepenuhnya
dengan cara yang terbaik.
Jika
perekonomian memproduksi kedua barang tersebut pada sepanjang garis batas
kemungkinan produksi, maka dapat dikatakan bahwa perekonomian berjalan secara
efisien. efisiensi diartikan sebagai
penggunaan sumber daya ekonomi secara efektif untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginan masyarakat. Efisiensi produksi terjadi bila produksi barang tertentu
tidak dapat ditingkatkan lagi tanpa mengurangi produksi barang lain, yaitu
selama perekonomian masih berada pada garis batas kemungkinan produksi.
Akhirnya, kita dapat menyimpulkan bahwa batas kemungkinan produksi mengungkapkan tiga konsep, yaitu keterbatasan (scarcity), pilihan (choice) dan biaya oportunitas (cost opportunity). Keterbatasan ditunjukkan oleh kombinasi-kombinasi yang tidak bisa dicapai di atas garis batas; pilihan ditunjukkan oleh kebutuhan untuk memilih dari sekian titik-titik alternatif yang bisa dicapai sepanjang garis batas; dan biaya oportunitas diperlihatkan oleh kemiringan batas tersebut ke kanan bawah, artinya satu jenis barang bisa diproduksi lebih banyak hanya jika barang lain diproduksi lebih sedikit.
H. Sistem-Sistem Ekonomi
Kelangkaan dalam sumber daya
ekonomi yang menimbulkan masalah ekonomi seperti dijelaskan diatas, akan
melahirkan tindakan untuk memecahkannya. Suatu negara memiliki cara tersendiri
dalam memecahkan permasalahan ekonomi negaranya, yang kemudian disebut dengan
sistem ekonomi.
Secara sederhana, sistem ekonomi
didefinisikan sebagai cara pengorganisasian satuan ekonomi untuk membuat
keputusan-keputusan mengenai berbagai masalah ekonomi masyarakat. Gregory
Grossman dalam bukunya Economic Systems seperti dikutip Prathama
Rahardja dan Mandala Manurung (2004) mengemukakan pengertian sistem ekonomi
sebagai berikut.
Sekumpulan komponen atau
unsur-unsur yang terdiri atas unit-unit dan lembaga-lembaga ekonomi yang bukan
saja saling berhubungan dan berinteraksi, melainkan juga sampai tingkat
tertentu saling menopang dan mempengaruhi.
Dengan demikian,
komponen-komponen tersebut memiliki hubungan fungsional yang dapat menjadi alat
koordinasi alokasi sumber daya ekonomi.
Pertimbangan
nilai tentang apa yang dianggap oleh masyarakat sebagai sesuatu yang paling
baik menuntun ke arah timbulnya berbagai perbedaan dalam penerapan sistem
ekonomi di berbagai negara.Tidak ada sistem ekonomi yang secara mutlak lebih
baik daripada sistem lainnya. Setiap sistem memiliki kekuatan dan kelamahannya
sendiri. Perbedaan mengenai sistem mana yang paling baik mungkin sekedar
mengungkapkan perbedaan penekanan pada hasil tertentu. Misalnya, orang Amerika
menganggap sistem ekonomi merekalah yang membuat standar hidup mereka lebih
tinggi daripada sistem ekonomi lainnya. Akan tetapi, belum tentu sistem ekonomi
yang diterapkan di Amerika ini sesuai untuk negara seperti Indonesia, Cina,
atau India.
Pada dasarnya terdapat tiga
sistem ekonomi di dunia, yaitu:
1.
Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ekonomi tradisional adalah
sistem ekonomi yang dilakukan secara turun temurun dan menggunakan faktor
produksi yang sederhana dan terbatas.
Beberapa karakteristik sistem
ekonomi tradisional antara lain adalah:
a)
Tujuan produksi tidak terlalu dimotivasi untuk mencari keuntungan.
b)
Skala produksi masih sangat kecil, hanya cukup untuk memenuhi
kebutuhan sendiri.
c)
Kelebihan produksi ditukarkan (barter) dengan produksi dari unit
ekonomi lain.
d)
Pembagian kerja masih sangat terbatas dan umumnya dilakukan atas
dasar turun temurun. Keluarga petani biasanya dilarang untuk mengembangkan
keahliannya di bidang non pertanian karena dianggap melawan takdir.
1). Keuntungan sistem ekonomi
tradisional:
a)
Setiap individu termotivasi untuk menjadi produsen
b)
Pertukaran secara barter umumnya dilandasi oleh kejujuran karena
tidak mencari keuntungan.
c)
Melalui barter akan terjalin hubungan yang lebih akrab.
2). Kerugian sistem ekonomi
tradisional:
a)
Begitu banyaknya kendala non teknis, khususnya kepercayaan kepada
takdir, akan menghambat motivasi para pelaku ekonomi kelas bawah untuk untuk
memperbaiki nasib mereka.
b)
Tingkat produksi rendah, sehingga perekonomian statis.
c)
Rendahnya inovasi dan produktivitas telah menyebabkan kesenjangan
pendapatan yang makin besar, karena sebagian besar hasil perekonina hanya
dinikmati oleh tuan tanah atau bangsawan.
Oleh karena itu, sistem ekonomi
ini tidak dapat diharapkan untuk membangun perekonomian modern.
2.
Sistem Ekonomi Pasar
Sistem ekonomi pasar atau disebut
juga sistem ekonomi kapitalisme adalah sistem ekonomi di mana sektor
perekonomian diserahkan sepenuhnya pada permintaan dan penawaran di masyarakat
(mekanisme pasar). Dengan kata lain, peran pemerintah dibatasi seminimal
mungkin dalam kegiatan perekonomian. Sesuai dengan doktrin laissez faire—biarkan
segala sesuatu berjalan sendiri—yang digagas oleh Adam Smith, dalam sistem
ekonomi pasar dinyatakan bahwa kebebasan secara penuh kepada setiap individu
akan membawa kemakmuran masyarakat.
Karakteristik sistem ekonomi
pasar, antara lain:
a)
Sarana produksi terutama modal oleh individu atau perusahaan
swasta.
b)
Kegiatan produksi dilandasi oleh semangat mencari keuntungan maksimal
c)
Munculnya persaingan antarpengusaha.
d)
Pemerintah tidak terlibat secara langsung dalam kegiatan ekonomi
e)
Kegiatan ekonomi diserahkan sepenuhnya kepada interkasi permintaan
dan penawaran pasar (mekanisme pasar).
f)
Kebijakan pemerintah (terutama kebijakan fiskal) mempunyai
pengaruh yang kuat terhadap redistribusi pendapatan di masyarakat.
1). Keuntungan sistem ekonomi
pasar:
a)
Individu bebas mengatur sumber daya ekonomi hal ini mendorong
partisipasi masyarakat dalam perekonomian.
b)
Adanya semangat mencari keuntungan maksimal akan meningkatkan
motivasi kerja, inovasi dan produktivitas kerja.
c)
Adanya persaingan sehat berdasarkan mekanisme pasar dapat
mendorong kemajuan dalam usaha.
d)
Kecilnya peran pemerintah dapat menekan biaya birokrasi-birokrasi
2). Kerugian
sistem ekonomi pasar, antara lain:
a)
Persaingan bebas telah menyebabkan makin memburuknya distribusi
pendapatan. Bahkan sampai saat ini ketimpangan pendapatan merupakan ancaman
serius bagi sistem ekonomi pasar.
b)
Dalam kenyataannya, kegiatan usaha dalam sistem ekonomi pasar akan
mendorong terjadinya pertukaran (trade-off) antara tujuan efisiensi
proses produksi dan kesejahteraan. Jika peningkatan efisiensi dilakukan dengan
menggunakan teknologi padat modal, maka jumlah kesempatan kerja akan berkurang.
Dalam jangka panjang hal ini akan mengurangi daya beli masyarakat karena
banyaknya pengangguran. Banyaknya pengangguran akan mengurangi tingkat
kesejahteraan.
Sebagian besar penganut sistem ekonomi pasar terdapat di
negara-negara penganut paham politik liberal di negara-negara Eropa Barat,
Amerika Serikat dan Jepang.
3.
Sistem Ekonomi Komando/Terpusat
Sistem ekonomi komando atau
terpusat ialah sistem ekonomi di mana sektor perekonomian diserahkan
sepenuhnya pada pemerintah. Dengan kata lain, peran individu dibatasi dalam
kegiatan perekonomian.
Karakteristik sistem ekonomi
komando/terpusat, antara lain:
a)
Penguasaan individu atas aset aset ekonomi sangat dibatasi,
sehingga sebagian besar kepemilikan merupakan kepemilikan bersama.
b)
Peranan pasar sebagai alat alokasi sumber daya ekonomi ditekan
seminimal mungkin.
c)
Peranan perencanaan ekonomi oleh negara sangat diandalkan.
1). Keuntungan sistem ekonomi
komando/terpusat, antara lain:
a)
Mudahnya pengawasan pemerintah dalam kegiatan perekonomian.
b)
Negara bertanggung jawab penuh terhadap kegiatan perekonomian.
c)
Terjaminnya distribusi pendapatan antarlapisan masyarakat.
2). Kerugian sistem ekonomi
komando, antara lain:
a)
Potensi, inisiatif dan kreativitas masyarakat tidak dapat
berkembang.
b)
Sering terjadi monopoli yang merugikan masyarakat
c)
Masyarakat tidak memiliki kebebasan dalam memanfaatkan sumber
daya.
Sistem
ekonomi komando/terpusat cenderung dipakai oleh negara-negara yang menganut
ideologi sosialis atau komunis. Seperti Kuba, Cina pada masa Mao Zedong, Uni
Soviet dan Negara-negara Eropa Timur sebelum era tahun 1990-an. Dalam kenyataannya, tidak ada satu
pun negara di dunia yang menganut sistem sistem ekonomi tersebut secara murni,
maka lahirlah sisitem ekonomi yang keempat, yaitu:
4.
Sistem Ekonomi Campuran (mixed economy)
Sistem Ekonomi campuran ialah
sistem ekonomi yang merupakan perpaduan antara sistem ekonomi pasar dan
komando. Sistem ini mengadopsi semua kelebihan yang ada pada sistem pasar dan
sosialisme, serta membuang semua kelemahan dari kedua sistem ekonomi tersebut.
Semua negara di dunia sebenarnya menganut sistem ekonomi campuran ini.
Di
antara berbagai negara, derajat campuran ini berbeda-beda, dan sepanjang
perjalanan waktu, derajat campuran tersebut terus mengalami perubahan.
Indonesia, misalnya, sebagai sebuah negara nonkapitalis, sejak Orde Baru sampai
sekarang mengandalkan perencanaan ekonomi dalam mencapai cita-cita masyarakat
adil dan makmur. Akan tetapi, mekanisme pasar juga digunakan sebagai alat
alokasi sumber daya, terutama untuk barang-barang privat (barang yang tidak
dapat kita konsumsi secara bersama-sama tanpa saling merugikan, kebalikan dari
barang publik).
EVALUASI
A. PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT!
1. Dalam perkembangannya, ilmu
ekonomi dianggap sebagai disiplin ilmu tersendiri sejak ….
- abad pertengahan
- berakhirnya revolusi industri di Eropa
- zaman Yunani Kuno
- diterbitkannya karya Adam Smith
e. zaman merkantilisme dan
fisiokratis
2. Suatu keadaan di mana kebutuhan yang tidak
terbatas berhadapan dengan sumber daya yang terbatas, disebut …..
a. Kesenjangan
b. Kegunaan
c. Kelangkaan
d. Kemiskinan
e. Kemakmuran
3. Yang menyatakan bahwa kata ekonomi berasal
dari Bahasa Yunani, adalah …..
a.
Aristoteles
b.
Socrates
c.
Xenophon
d.
Adam Smith
e.
Plato
4. Studi tentang bagaimana masyarakat memilih
penggunaan sumberdaya produktif langka dengan
beberapa alternatif penggunaan untuk menghasilkan barang dan jasa,
adalah pengertian ekonomi menurut ….
a.
Paul A. Samuelson
b.
David Ricardo
c.
Alfred Marshall
d.
Lionel Robbins
e. Richard G. Lipsey
5. Menurut Paul
Samuelson, terdapat tiga permasalahan utama yang dihadapi dalam perekonomian,
yaitu ….
a.
kapan, di mana, dan
bagaimana memproduksi barang dan jasa
b.
apa, bagaimana dan untuk
siapa barang dan jasa diproduksi
c.
apa, bagaimana dan mengapa
memproduksi barang dan jasa
d.
apa, di mana dan mengapa memproduksi barang dan jasa
e.
semua jawaban benar
6. Jumlah sumber daya yang tersedia untuk
memenuhi kebutuhan manusia bersifat …..
a.
Langka atau terbatas dibandingkan dengan kebutuhan
b.
Bebas dan dapat dieksploitasi sesuai dengan kebutuhan
c.
Cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari
d.
Melimpah, karena merupakan benda potensial yang dapat diusahakan
e.
Hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan mendesak
7. Beberapa penyebab kelangkaan sumber daya
antara lain, kecuali ….
a. Terbatasnya
jumlah pemuas kebutuhan yang disediakan alam
b. Adanya
eksploitasi manusia terhadap sumber daya alam
c. Keterbatasan
kemampuan manusia untuk mengolah sumber daya alam
d. Adanya
upaya-upaya penelitian dan pengembangan sumber daya alam
e.
Peningkatan kebutuhan manusia yang
semakin cepat melebihi kemampuan penyediaan sarana kebutuhan
8. Adanya keterbatasan sumber daya untuk
memenuhi kebutuhan mendorong menusia untuk …..
a.
Memanfaatkan kesempatan
b.
Bekerja keras
c.
Bertindak rasional
d.
Bermotif ekonomis
e.
Bertindak sangat hemat
9. Berdasarkan sifatnya kebutuhan manusia dibagi
menjadi …..
a.
Kebutuhan primer, sekunder dan tersier
b.
Kebutuhan jasmani dan ruhani
c.
Kebutuhan sekarang dan akan datang
d.
Kebutuhan individu dan kolektif
e.
Kebutuhan jangka pendek dan jangka panjang
10. Berdasarkan intensitas kegunaannya, kebutuhan
dibagi menjadi …..
a.
Kebutuhan primer, sekunder dan tersier
b.
Kebutuhan jasmani dan ruhani
c.
Kebutuhan sekarang dan akan datang
d.
Kebutuhan individu dan kolektif
e.
Kebutuhan jangka pendek dan jangka panjang
11. Menurut subjeknya, kebutuhan dibedakan
menjadi …..
a.
Kebutuhan primer, sekunder dan tersier
b.
Kebutuhan jasmani dan ruhani
c.
Kebutuhan sekarang dan akan datang
d.
Kebutuhan individu dan kolektif
e.
Kebutuhan jangka pendek dan jangka panjang
12. Beberapa hal yang menyebabkan
perbedaan kebutuhan manusia, kecuali ….
a. keadaan
alam
b. adat
istiadat
c. peradaban
d. agama
e. warna
kulit
13.
Berdasarkan kegunaan atau hubungannya dengan barang lain, sarana pemuas kebutuhan manusia dibedakan menjadi ….
a.
Barang substitusi dan komplementer
b.
Barang ekonomis dan bebas
c.
Barang produksi dan konsumsi
d.
Barang mentah, setengah jadi dan barang jadi
e.
Barang tahan lama dan tidak tahan lama
14.
Berdasarkan kegunaan atau hubungannya dengan barang lain, sarana pemuas
kebutuhan manusia dibedakan menjadi …..
a.
Barang substitusi dan komplementer
b.
Barang ekonomis dan bebas
c.
Barang produksi dan konsumsi
d.
Barang mentah, setengah jadi dan barang jadi
e.
Barang tahan lama dan tidak tahan lama
15.
Biaya yang dikeluarkan karena karena kita melakukan pilihan terhadap barang
atau jasa dengan mengorbankan barang atau jasa lain, disebut …..
a.
biaya ekonomi
b.
biaya akuntansi
c.
biaya produksi
d.
biaya alternatif
e.
biaya alokasi
16.
Pengeluaran secara nyata/aktual, biaya perolehan, dan penyusutan serta
biaya-biaya lain yang berhubungan dengan masalah pembukuan, termasuk ke dalam
konsep …..
a.
biaya ekonomi
b.
biaya akuntansi
c.
biaya produksi
d.
biaya alternatif
e.
biaya alokasi
17.
Kurva yang menggambarkan jumlah produksi maksimum yang bisa dicapai oleh sebuah
perekonomian pada jumlah sumber daya dan tingkat teknologi tertentu, disebut
…..
a.
kurva batas kesempatan produksi
b.
kurva batas kemungkinan konsumsi
c.
kurva transformasi
d.
kurva batas kemungkinan produksi
e.
jawaban c dan d benar
18. Perhatikan gambar berikut
ini.
Barang Y
K
8
L
6 M
Q
4 N
2 R O
P
0 2 4 6 8
Barang X
Berdasarkan
grafik tersebut, titik yang dianggap rasional adalah …..
a. Titik K
dan P
b. Tiitik
L
c. Titik
L, M, N dan O
d. Titik
K,L, dan M
e. Hanya
titik N
19. Berdasarkan soal no. 13,
titik yang tidak rasional dan efisien ditunjukkan oleh …..
a. Titik K
dan P
b. Tiitik
L
c. Titik
L, M, N dan O
d. Titik
K, L dan M
e.
Hanya Q dan R
20. Salah satu keuntungan sistem
ekonomi tradisional adalah ….
a.
pertukaran secara barter umumnya dilandasi oleh motif mencari
untung
b.
melalui barter akan terjalin hubungan yang lebih akrab
c.
adanya kendala non teknis menghambatt motivasi para pelaku dalam
aktivitasnya
d.
tingkat produksi rendah, sehingga perekonomian statis
e.
menyebabkan kesenjangan pendapatan yang makin besar
21. Sistem
ekonomi di mana peran pemerintah dibatasi seminimal mungkin dalam kegiatan
perekonomian, disebut ….
a.
sistem ekonomi tradisional
b.
sistem ekonomi pasar
c.
sistem ekonomi terpusat
d.
sistem ekonomi kapitalisme
e.
jawaban b dan d benar
22. Berikut ini beberapa
karakteristik sistem ekonomi komando/terpusat, kecuali ….
a.
penguasaan individu atas aset aset ekonomi sangat dibatasi
b.
peranan negara dibatasi dalam perekonomian
c.
mendorong lahirnya pasar monopoli
d.
peranan mekanisme pasar ditekan seminimal mungkin
e.
peranan perencanaan ekonomi oleh negara sangat diandalkan
23. Beberapa karakteristik sistem
ekonomi.
1)
Potensi, inisiatif dan kreativitas masyarakat tidak dapat berkembang
2)
Sering terjadi monopoli yang merugikan masyarakat
3)
Masyarakat tidak memiliki kebebasan dalam memanfaatkan sumber daya
4)
Mudahnya pengawasan pemerintah dalam kegiatan perekonomian
5)
Negara bertanggung jawab penuh terhadap kegiatan perekonomian
6)
Terjaminnya distribusi pendapatan antarlapisan masyarakat
Yang merupakan kelemahan sistem
ekonomi komando/terpusat adalah ….
a.
1,2 dan 3
b.
1,2 dan 4
c.
1,4 dan 5
d.
2,3 dan 6
e.
2,4 dan 5
24. Berikut
ini negara-negara penganut sistem ekonomi terpusat pada era tahun 1990-an,
kecuali ….
a.
Polandia
b.
Romania
c.
Hongaria
d.
Italia
e.
China
25. Sistem
ekonomi yang merupakan perpaduan antara sistem ekonomi pasar dan komando adalah
….
a.
sistem ekonomi tradisional
b.
sistem ekonomi komando
c.
sistem ekonomi terpusat
d.
sistem ekonomi kapitalisme
e.
sistem ekonomi campuran
B. JAWABLAH PERTANYAAN DIBAWAH INI DENGAN BENAR!
1.
Apa yang dimaksud
dengan ilmu ekonomi! Jelaskan menurut asal kata dan pendapat ahli ekonomi!
2.
Jelaskan apa yang menjadi inti masalah dalam ilmu ekonomi!
3.
Apa yang dimaksud dengan kebutuhan! Jelaskan pembagian kebutuhan
berdasarkan intensitas kegunaan dan sifatnya!
4.
Apa yang dimaksud dengan biaya oportunitas!
0 comments :
Posting Komentar