BAB I
KONDISI
KETENAGAKERJAAN
DALAM
PEMBANGUNAN EKONOMI
A. Konsep Ketenagakerjaan
1.
Penduduk
Dalam
menganalisa masalah ketenagakerjaan, penduduk dibagi menjadi dua, yaitu tenaga
kerja dan bukan tenaga kerja. Tenaga kerja merupakan penduduk yang ada dalam
batas usia kerja, sedangkan penduduk di luar batas usia kerja tidak termasuk
tenaga kerja.
2.
Tenaga Kerja
a.
Angkatan Kerja
Merupakan
golongan penduduk dalam batas usia kerja yang sedang bekerja atau sedang
mencari pekerjaan, mempunyai pekerjaan tetap, tetapi untuk sementara tidak
bekerja dan tidak mempunyai pekerjaan sama sekali, tetapi aktif mencari
pekerjaan. Angkatan kerja terbagi menjadi dua, yaitu pekerja dan penganggur.
1) Pekerja
Menurut BPS, seorang dikatakan bekerja
apabila ia melakukan pekerjaan dengan tujuan memperoleh upah atau membantu
memperoleh pendapatan selama paling sedikit satu jam secara terus menerus dalam
satu minggu.
2) Penganggur
Merupakan orang yang tidak memiliki pekerjaan
atau orang yang sedang mencari pekerjaan. Penganggur semacam ini dikategorikan
sebagai penganggur terbuka. Selain itu, ketika seseorang yang bekerja, tetapi
tidak penuh dalam arti ia tidak dimanfaatkan secara optimal dilihat dari sisi
jam kerja yang digunakan dan produktivitas kerjanya, dapat dikategorikan
sebagai setengah penganggur. Setengah penganggur dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu
ü
setengah penganggur kentara, yaitu seseorang yang bekerja kurang
dari 35 jam seminggu
ü
setengah penganggur tidak kentara, yaitu seseorang yang bekerja,
tetapi sebenarnya produktivitas dan pendapatannya rendah.
b.
Bukan Angkatan Kerja
Bukan
angkatan kerja, yaitu penduduk dalam usia kerja yang tidak bekerja, tidak
mempunyai pekerjaan dan tidak sedang mencari pekerjaan (pelajar, mahasiswa, ibu
rumah tangga), serta menerima pendapatan, tetapi bukan imbalan langsung atas
suatu kegiatan produktif (pensiunan, veteran perang, dan penderita cacat yang
menerima santunan).
B. Tujuan Pembangunan Ekonomi
Pembangunan ekonomi adalah suatu proses yang menyebabkan pendapatan per
kapita penduduk dari suatu negara meningkat secara terus menerus dalam jangka
panjang. Karakteristik pembangunan ekonomi:
1.
Suatu proses yang
terjadi secara terus menerus
2.
Adanya suatu usaha
untuk menaikkan pendapatan per kapita riil (pendapatan msyarakat)
3.
Kenaikan pendapatan
per kapita itu terjadi secara terus menerus dalam jangka panjang (jangka waktu
lama)
Dalam mencapai tujuan pembangunan ekonomi harus memiliki minimal tiga
sasaran pokok, yaitu:
1. Meningkatkan ketersediaan
barang dan jasa serta memperkuat distribusi barang-barang kebutuhan pokok,
seperti sandang, pangan dan papan
2. Meningkatkan taraf hidup masyarakat, seperti kesejahteraan material
dan rasa percaya diri sebagai individu sebagai penduduk suatu bangsa.
3. memperluas pilihan ekonomi
dan sosial bagi setiap orang dan bangsa baik terhadap kebodohan dan kemiskinan.
C. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi merujuk pada
kenaikan pendapatan nasional atau produk per kapita. Apabila produksi barang
dan jasa suatu negara meningkat, dengan cara apa pun, dapat dikatakan terjadi
pertumbuhan ekonomi di negara tersebut. Pada suatu negara yang perekonomiannya
tumbuh, dapat dikatakan telah terjadi proses pembangunan, tetapi proses
pembangunan di suatu negara tidak selalu hanya ditandai dengan terjadinya
pertumbuhan ekonomi di negara yang sama.
Teori Pertumbuhan Ekonomi
1.
Teori
Historis
a. Friedrich
List (1789-1846)
Penganut
paham laissez-faire ini berpendapat
bahwa paham ini dapat menjamin alokasi sumber daya secara optimal. Berikut
tingkatan pertumbuhan ekonomi menurut Friedrich List.
1) Tahap I : masa
berburu dan berkelana
2) Tahap II : masa
berternak dan bertani
3) Tahap III : masa
bertani dan kerajinan
4) Tahap IV : masa
kerajinan, indutri dan perdagangan
b. W.W. Rostow
(1916-1979)
Dia
berpendapat bahwa perubahan dari keterbelakangan pada kemajuan dapat dilalui
dengan beberapa seri tahapan berikut:
1) Masyarakat
Tradisonal
2) Prasyarat
untuk lepas landas
3) Periode
lepas landas
4) Periode
ekonomi yang matang atau dewasa
5) Periode
ekonomi konsumsi tinggi
2.
Teori Klasik
a. Adam Smith
Dia percaya
bahwa pertumbuhan ekonomi suatu Negara tercapai karena adanya pertumbuhan output atau hasil produksi dan output tersebut dipengaruhi oleh
pertumbuhan penduduk sebagai tenaga kerja. Selain itu pertumbuhan output juga didukung juga oleh jumlah
sumber daya alam dan persediaan barang modal.
b. David
Ricardo
Pendapat
Adam Smith tidak disetujui oleh David Ricardo, karena ia melihat bahwa
pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi justru akan menciptakan kemandekan
ekonomi.
c. Thomas
Robert Malthus
Malthus
memiliki pendapat yang sama dengan David Ricardo, hanya Malthus lebih menyoroti
masalah hasil produksi bahan makanan akibat pertumbuhan ekonomi.
3.
Teori
Neoklasik
a. Robert
Sollow
Robert
Sollow sependapat dengan Adam Smith bahwa pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh
pertumbuhan output. Hanya saja,
Sollow melihat modal, tenaga kerja, dan teknologi sebagai faktor utama untuk
memperbesar pertumbuhan output serta
pertumbuhan ekonomi.
b. Joseph
Schumpeter
Dia
berpendapat bahwa para pengusaha yang melakukan inovasi-inovasi di bidang
teknologi produksi dianggap sebagai kunci utama pertumbuhan ekonomi suatu
Negara.
c. Harrod-Domar
Harrod-Domar
adalah dua orang ahli ekonomi yang percaya bahwa setiap Negara mampu mencapai
pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Syaratnya, setiap Negara harus memiliki
tingkat investasi atau penanaman modal yang tinggi juga.
Rumus Pertumbuhan Ekonomi
Pada umumnya
pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh perubahan nilai output riil dari satu tahun
ke tahun berikutnya. Nilai output riil nasional ditentukan oleh input tenaga
kerja yang digunakan (diukur dalam jam kerja) dan produktivitas tenaga kerja
(mengukur output riil per satu jam kerja).
Dengan rumus:
Contoh:Suatu
negara menggunakan 20 tenaga kerja yang masing-masing bekerja selama 2.000 jam
per tahun. Jadi, total input yang digunakan negara tersebut sebesar 20.000 jam
kerja. Jika produkstivitas tenaga kerja (rata-rata output riil per 1 jam
bekerja) adalah Rp. 1.000,00, output riil negara tersebut menjadi
Jika pada tahun
bertikutnya total jam kerja yang digunakan naik menjadi 20.200 jam kerja dan
produktivitas tenaga kerja naik menjadi Rp 1.040,00, output riil negara
tersebut naik menjadi
Rumus perhitungan
pertumbuhan ekonomi:
Pada contoh di atas:
Jadi, pertumbuhan ekonomi yang terjadi di negara tersebut sebesar 5,04% per tahun.
D. Pengangguran dan Pembangunan
Ekonomi
1.
Macam-macam Pengangguran
Ada
beberapa macam pengangguran. Untuk menggolongkannya ada dua cara yang dapat
digunakan, yaitu berdasarkan sumber penyebab terjadinya pengangguran dan lama
jam kerja yang digunakan.
Berdasarkan penyebabnya, pengangguran dapat
dibedakan menjadi sebagai berikut:
a.
Pengangguran Normal, yaitu jika dalam suatu perekonomian terdapat
pengangguran yang jumlahnya tidak lebih dari 3% dari jumlah tenaga kerja yang
ada, perekonomian sudah dianggap berada pada keadaan full employment. Pengangguran di bawah 3% dari angkatan kerja ini
disebut pengangguran normal.
b.
Pengangguran Struktural, yaitu pengangguran yang muncul akibat
adanya perubahan struktur perekonomian suatu Negara.
c.
Pengangguran Friksional, yaitu pengangguran yang muncul akibat
tidak sesuainya antara pemberi kerja dan pencari kerja.
d.
Pengangguran Teknologi, yaitu pengangguran yang terjadi karena
peran pekerja manusia digantikan oleh alat-alat atau mesin-mesin dengan
teknologi maju atau bahan kimia.
e.
Pengangguran Musiman, yaitu pengangguran yang muncul akibat
pergantian musim.
Berdasarkan
lamanya jam kerja, pengangguran dibedakan menjadi sebagai berikut:
a.
Pengangguran Terbuka (Open
Unemployment), yaitu pengangguran yang terjadi karena pertambahan lowongan
pekerjaan lebih rendah dari pertambahan tenaga kerja.
b.
Pengangguran Tersembunyi (Disguised
Unemployment), yaitu pengangguran yang terjadi di negara-negara berkembang
dalam kegiatan produksi yang menggunakan tenaga kerja yang lebih banyak daipada
yang sebenarnya diperlukan. Sehingga kelebihan inilah yang disebut sebagai
pengangguran setengah.
c.
Setengah Pengangguran (Under
Unemployment), yaitu tenaga kerja yang terlihat bekerja, namun tenaga kerja
tersebut bekerja dengan jam kerja di bawah normal.
2.
Dampak Pengangguran terhadap
Pembangunan Ekonomi
Ada
beberapa dampak pengangguran terhadap kondisi ekonomi dalam suatu negara.
Dampak tersebut antara lain, sebagai berikut:
a. Rendahnya
Pendapatan Nasional
b. Rendahnya
Tingkat Kemakmuran Nasional
c. Rendahnya
Tingkat Akumulasi Modal
d. Rendahnya
Pertumbuhan Ekonomi
e. Rendahnya
Kualitas Hidup
f. Meningkatkan
Tindak Kriminal
g. Rendahnya
Stabitiltas Nasional
3.
Beberapa
Upaya untuk Mengatasi Masalah Pengangguran
Upaya untuk mengatasi pengangguran harus
disesuaikan dengan jenis pengangguran yang ada. Beberapa upaya mengatasi
pengangguran, antara lain sebagai berikut:
a) Penanaman
Modal
b) Penyediaan
Informasi mengenai Lowongan Pekerjaan
c) Program
Pendidikan dan Pelatihan Kerja
d) Menumbuhkan
Jiwa dan Hasrat Wirausaha
EVALUASI
A. PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT!
1. Orang
yang sedang mencari pekerjaan dapat digolongkan sebagai….
a. bukan angkatan kerja
b. menganggur
c. setengah menganggur
d. setengah menganggur kentara
e. setengah menganggur tidak kentara
2. Pak Ardianysah seorang purnawirawan TNI. Dalam pengklasifikasian
penduduk, ia digolongkan sebagai….
a. bukan
angkatan kerja
b. menganggur
c. setengah
menganggur
d. setengah
menganggur kentara
e. setengah
menganggur tidak kentara
3. Suatu negara menggunakan 10 tenaga kerja
yang masing-masing bekerja selama 3.000 jam per tahun. Jika produktivitas
tenaga kerja (rata-rata output riil per jam bekerja) adalah Rp 1.000,00, output
riil negara tersebut adalah….
a. Rp 30.000.000,00
b. Rp 3.000.000,00
c. Rp 300.000,00
d. Rp 33.000.000,00
e. Rp 330.000,00
4. Jika
pada tahun berikutnya total jam kerja yang digunakan naik menjadi 30.500 jam
kerja dan produktivitas tenaga kerja naik menjadi Rp 1.060,00, output riil
negara tersebut menjadi….
a. Rp 32.330,00
b. Rp 32.000.000,00
c. Rp 32.330.000,00
d. Rp 330.000,00
e. Rp 33.000.000,00
5. Untuk kasus di atas, pertumbuhan ekonominya adalah….
a. 7,76%
b. 5,04%
c. 6,67%
d. 4,76%
e. 4,05%
6. Bila
output riil tidak berubah, produktivitas input dapat ditingkatkan dengan cara….
a. peningkatan teknologi
b. mengurangi jumlah input
c. pendidikan dan latihan input
d. efisiensi produksi
e. penanaman modal
7. Bila
dalam suatu perekonomian terdapat pengangguran yang jumlahnya tidak lebih dari
3% dari jumlah tenaga kerja yang ada, perekonomian sudah dianggap berada pada
keadaan….
a. semu
b. full
employment
c. stagnan
d. struktural
e. friksional
8. Tiara
yang baru lulus SMA memiliki keahlian mengoperasikan komputer. Ia memutuskan
untuk bekerja, namun tidak segera menemukan pekerjaan yang diinginkan karena ia
tidak tahu perusahaan mana yang membutuhkan tenaga kerja sesuai dengan keahlian
yang dimilikinya. Kasus Tiara dapat digolongkan sebagai pengangguran….
a. normal
b. friksional
c. struktural
d. musiman
e. teknologi
9. Untuk memetik hasil panen sekotak perkebunan
teh sebenarnya cukup dilakukan oleh lima orang, tetapi dilakukan oleh delapan
orang. Kelebihan tenaga kerja dalam kegiatan produksi semacam ini disebut….
a. setengah pengangguran
b. pengangguran musiman
c. pengangguran terbuka
d. pengangguran tersembunyi
e. pengangguran friksional
10. Berikut upaya untuk mengatasi pengangguran, kecuali….
a. penanaman modal
b. pendidikan dan pelatihan kerja
c. meningkatkan pembelian barang impor
d. penyediaan informasi lowongan kerja
e. menumbuhkan jiwa dan hasrat wirausaha
B. JAWABLAH
PERTANYAAN DIBAWAH INI DENGAN JELAS!
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan angkatan
kerja!
2. Sebutkan dampak negatif pengangguran
terhadap perekonomian suatu negara!
C. DISKUSI
KELOMPOK
Bentuklah kelompok yang terdiri
dari 4-5 orang dan carilah sebuah artikel
tentang pengangguran (sumber bisa diperoleh dari koran, majalah maupun
internet), kemudian diskusikan dengan kelompoknya mengenai:
a. Jenis pengangguran yang terjadi
b. Jumlah pengangguran
c. Penyebab pengangguran
0 comments :
Posting Komentar