BAB VII
KONSUMSI, TABUNGAN DAN
INVESTASI
a. Fungsi Konsumsi
Konsumsi adalah
merupakan salah satu komponen pendapatan nasional, lebih jelasnya komponen dari
pendapatan disposabel. Pendapatan disposable adalah pendapatan yang siap
dibelanjakan oleh konsumen.
C
= a + bYd atau C = Co + bYd
Di mana:
a = Suatu bilangan konstan atau
besarnya konsumsi pada saat Y = 0. Nilai a
juga menunjukkan tingkat konsumsi dasar sehingga sering dilambangkan
dengan Co.
b = Besarnya pendapatan yang
digunakan untuk menambah konsumsi (marginal
propensity to consume/MPC). b bernilai antara 0 dan 1 )
Yd = Pendapatan disposabel
C = Pengeluaran atau tingkat konsumsi
masyarakat
Tabungan
dapat diartikan sebagai bagian pendapatan yang tidak dikonsumsi atau setiap
kemampuan dan kesediaan untuk menahan sebagian dari hasrat konsumsi.
Hubungan
antara pendapatan disposabel dan tabungan disebut dengan fungsi tabungan.
Fungsi tabungan diperoleh dari fungsi konsumsi.
C
= a + bYd atau C = Co + bYd
Yd
= C + S
S
= Yd - C
Persamaan
linear yang menggambarkan hubungan antara Yd dan S adalah:
S =
-a + (1-b)Yd atau S = -Co + (1-b)Yd
Di mana a adalah tabungan pada saat Yd=0 dan 1-b adalah kecenderungan menabung marjinal (MPS).
d. Kecenderungan menabung marjinal (MPS) dan Kecenderungan Menabung Rata-Rata (APS)
Kecenderungan
menabung marjinal (marginal propensity to save) adalah konsep yang
menggambarkan hubungan antara pertambahan pendapatan dengan pertambahan
tabungan. Dengan kata lain, MPS menunjukkan gambaran tentang berapa tabungan
akan bertambah apabila pendapatan disposable bertambah satu unit.
di mana S
adalah tabungan dan Yd adalah pendapatan disposable
Contoh:
Dari tabel
diatas kita bisa melihat
Pada tingkat
pendapatan disposable sama dengan nol, tingkat konsumsi adalah 300. Hal ini
berarti konsumsi dasar sama dengan 300. Pada saat pendapatan disposabel
meningkat menjadi 2.000 konsumsi meningkat menjadi 1.700.
Tentukan
persamaan konsumsi dan grafiknya!
Diketahui:
ΔYd = Rp 1.000,-
ΔC = Rp
700,-
ini berarti MPC = 0,7, artinya 70 persen dari tambahan pendapatan akan digunakan untuk konsumsi.
Seorang konsumen yang rasional tidak akan membelanjakan seluruh pendapatan disposablenya untuk konsumsi. Tambahan konsumsi diatas tidak mungkin melebihi tambahan pendapatan disposablenya. Tingkat pendapatan 1.000 merupakan tingkat pendapatan minimal agar rumah tangga mampu membiayai seluruh konsumsinya, maka kita tulis:
C = Y = 1.000
C
= a + bYd
1.000
= a + 0,7 (1.000)
700 + a =
1.000
a = 300
ini berarti, pada
tingkat disposable sama dengan nol. Tingkat konsumsi dasarnya adalah 300.
Jadi rumus
persamaan konsumsinya adalah: C = 300 + 0.7Yd
Grafik fungsi
konsumsinya terlihat dalam tabel dibawah ini:
C
C
1000
C=300+0,7Y
300
45 Yd
1.000
Keterangan
Kurva
konsumsi yang sudut kemiringannya kurang dari 45o menunjukkan bahwa
MPC (kecenderungan melakukan tambahan konsumsi) tidak mungkin lebih dari satu.
Ini terbukti, pada saat pendapatan disposable meningkat Rp 1.000, konsumsi
hanya bertambah 700 unit, atau MPC sama dengan 0,7.
Dari contoh
fungsi konsumsi diatas maka dapat dibuat fungsi tabungan dan grafiknya sebagai
berikut:
C = 300 +
0,7Yd
S = -300 +
0,3Yd
S
S
S = -300 + 0,3Y
Yd
1.000
-300
e. Hubungan antara Pendapatan Disposable, Konsumsi dan Tabungan
Dari
pembahasan sebelumnya persamaan sebelumnya, kita mengetahui bahwa
Yd = C + S,
Dengan
demikian,
ΔYd = ΔC + ΔS
1 = MPC + MPS
Tabel 6.1
Tabel
Pendapatan disposable dan konsumsi
Dengan tabel
konsumsi diatas kita juga dapat membuat tabel tabungan sebagai berikut.
Tabel 6.2
Tabel
Pendapatan disposable dan tabungan
f. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Konsumsi
Menurut Prathama
Rahardja dan Mandala Mnurung (2004) kegaiatan konsumsi rumah tangga dapat
dipengaruhi oleh beberapa factor
1. Factor ekonomi
Empat factor ekonomi
yang sangat menentukan konsumsi adalah
a) Pendapatan
rumah tangga
Makin tinggi
tingakt pendapatan rumah tangga maka askan semakin besar porsi pendapatan yang
dikonsumsikan.
b) Kekayaan
Kekayaan atau
asset seseorang dapat berupa kekayaan riil (tanah dan bangunan) maupun kekayaan
finansial (deposito atau dalam bentuk surat berharga). Kekayaan ini akan
meningkatkan penadapatan disposable dan selanjutnya akan meningkatkan konsumsi.
c) Tingkat bunga
Semakin
tinggi tingkat suku bunga, makin tinggi tabungan yang diciptalkan masyarakat
dan dengan demikian hasrat masyarakat untuk melakukan konsumsi berkurang.
d) Perkiraan
tentang kondisi di masa depan
Ekspektasi
mengenai keadaan di masa mendatang sangat mempengaruhi kegiatan konsumsi
masyarakat. Adanya keyakinan bahwa di masa mendatang akan memperoleh pendapatan
yang lebih tinggi akan mendorong rumah tangga meningkatkan konsumsinya di masa
sekarang.
2. Faktor Non ekonomi
Factor non ekonomi
terdiri atas factor demografi dan faktor sosial budaya
1) Faktor
demografi terdiri atas factor jumlah dan komposisi penduduk
a) Jumlah
Penduduk dan
Jumlah
penduduk akan akamn memperbesar tingakt konsumsi secara agregat walaupun
pengelauran rata-rata penduduk umumnya relatif rendah.
b) Komposisi
Penduduk.
Semakin
banyak penduduk usia produktif yang berkerja, makin tinggi tingkat pendidikan,
dan makin banyak penduduk tinggal di perkotaan maka konsumsi juga akan mningkat
2) Factor Sosial
Budaya
Factor sosial
budaya juga akan memepngaruhi keguiatan konsumsi masyarakat. Factor ini
sebenranya berkaitan denbgan gaya hidup seseorang. Seseorang yang terbiasa
dengan gaya hidup mewah tentulah akan mempunyai porsi yang besar dari
pendapatannya untuk kegiatan konsumsi.
B. Pembentukan Investasi
Investasi adalah istilah
yang sering disalahgunakan oleh kebanyakan orang dalam kehidupan sehari-hari.
Anda tentu pernah mendengar ada orang yang mengatakan: “Saya akan
menginvestasikan dana/kekayaan di Jakarta dengan membeli tanah atau gedung,
atau dalam bentuk surat-surat berharga (misalnya saham dan obligasi).” Dalam
analisis ekonomi tindakan menggunakan dana seperti diatas tidak digolongkan
sebagai investasi. Sri Mulyani Indrawati (1988) mendefinisikan Investasi
sebagai penambahan fasilitas produksi maupun stok modal dalam jangka waktu
tertentu (biasanya tahunan). Sadono
Sukirno (2000) mendefinisikan investasi sebagai pengeluaran-pengeluaran
untuk membeli barang modal yang akan digunakan untuk memproduksi barang dan
jasa di masa depan. Dalam analisis
ekonomi, kegiatan pengeluaran dana seperti yang diucapkan oleh orang tersebut
baru dikatakan sebagai investasi jika pembelian tanah atau gedung digunakan
untuk mengembangkan pabrik pembuatan kain atau untuk mendirikan perkebunan tebu
dan kegiatan produktif lainnya.
Keputusan
untuk melakukan investasi didasarkan pada pertimbangan jumlah keuntungan atau
tingkat pengembalian yang diharapkan akan diperoleh dari kegiatan investasi
tersebut. Karena untuk memperoleh tambahan modal (uang) tidak harus berasal
dari pengusaha atau milik sendiri, melainkan dapat melalui pihak lain (misalnya
lembaga perbankan atau pasar modal),
maka dengan sendirinya, motif untuk melakukan investasi tidak hanya
sebatas dari adanya tingkat pengembalian yang diharapkan diperoleh di masa
depan, tetapi juga harus memperhitungkan biaya investasinya (terutama tingkat
suku bunga pinjaman). Semakin rendah biaya (tingkat bunga) semakin banyak
orang yang melakukan investasi. Sebaliknya, semakin tinggi biaya bunga semakin
sedikit orang yang berani melakukan investasi.
|
1. Fungsi Investasi
Fungsi investasi
menggambarkan hubungan antara tambahan investasi dan tingkat keuntungan yang
diharapkan. Fungsi ini dapat digambarkan melalui kurva MEC (marginal
efficiency of capital). Yang dimaksud dengan MEC atau efisiensi modal
marjinal adalah tingkat pengembalian yang diharapkan (expected rate of
return) dari setiap tambahan barang modal. Konsep MEC ini merupakan konsep
yang pertama kali diperkenalkan oleh John Maynard Keynes dalam bukunya General
Theory (1936). Fungsi ini dipandang sejenis dengan kurva permintaan.
Semakin rendah tingkat bunga (biaya investasi), semakin besar tambahan barang
modal (investasi). Sebaliknya semakin tinggi tingkat bunga (biaya peminjaman),
semakin kecil tambahan barang modal. Kalau tingkat pengembalian yang diharapkan
lebih besar dari tingkat suku bunga maka permintaan investasi akan meningkat.
Sebaliknya, kalau tingkat pengembalian yang diharapkan lebih rendah dari
tingkat suku bunga tingkat investasi akan menurun.
Oleh ahli ekonomi penganut Keynesian berikutnya,
istilah MEC kemudian diganti dengan nama MEI (Marginal Efficiency of
Investment), karena yang dimaksud bukan jumlah modal, tetapi kenaikan atau
tambahan modal. Marginal diartikan sebagai tambahan investasi baru, dan efficiency
berarti dapat menghasilkan keuntungan yang diharapkan. Memang MEI lebih tepat,
tetapi MEC adalah istilah yang berasal dari Keynes sendiri. Dengan menggunakan
konsep marginal efisiensi dari investasi ini, dapat diketahui bahwa terdapat
hubungan berbanding terbalik (korelasi negatif) antara tingkat suku bunga
dengan jumlah investasi (permintaan investasi) yang akan dilakukan pada suatu
periode tertentu. Kurva MEI terlihat dalam kurva berikut.
Tingkat bunga
r0 A
r1 B
MEI
I0 I1 Investasi
Perhatikan gambar
diatas. Titik A menggambarkan pada suku
bunga r0 sebanyak I0 investasi akan dilakukan
perusahaan-perusahaan dalam perekonomian. Ini juga menunjukkan bahwa pada waktu
yang sama nilai investasi untuk melaksankan suatu proyek yang memberikan
tingkat pengembalian yang diharapkan (expected return) setidak-tidaknya
sama dan melebihi r0 adalah I0. Pada titik B menunjukkan
bahwa pengurangan suku bunga dari r0 menjadi r1 menyebabkan
investasi perusahaan-perusahaan dalam perekonomian meningkat dari I0 menjadi
I1. Ini juga menunjukkan bahwa pada waktu yang sama nilai investasi
untuk melaksanakan suatu proyek yang memberikan tingkat pengembalian yang diharapkan
(expected return) setidak-tidaknya sama dan melebihi r1 adalah
I1
MEC dan MEI adalah dua konsep yang sama yang
menggambarkan tingkat pengembalian yang diharapkan (expected rate of return)
dari setiap tambahan barang modal (investasi). Jika tingkat pengembalian yang
diharapkan dari investasi lebih besar dari tingkat bunga, pengusaha akan
meminjam uang dari perbankan atau pasar modal dan melakukan investasi.
Sebaliknya, jika tingkat pengembalian yang diharapkan dari investasi lebih
rendah dari tingkat bunga yang berlaku, pengusaha tidak akan meminjam uang dari
bank dan tidak akan melakukan investasi, ia mungkin akan lebih memilih
menyimpan uangnya di bank. Perhatikan
oleh Anda bagaimana pengaruh tingkat keuntungan yang diharapkan (expected
rate of return) dangan tingkat suku bunga pinjaman dalam mempengaruhi
keputusan investasi.
Hubungan antara
investasi, tingkat pengembalian yang diharapkan dan tingkat suku bunga yang
berlaku dapat lebih jelas dalam contoh berikut..
Contoh kasus.
Seandainya tingkat suku
bunga bank yang berlaku adalah 8 persen, seorang yang bertindak rasional akan
melakukan investasi bila keuntungan yang diharapkan minimal sama atau lebih
dari 8 persen (misalnya 10 persen atau 12 persen). Dan ia tidak akan melakukan investasinya pada
tingkat suku bunga lebih rendah dari tingkat suku bunga yang sedang berlaku
(misalnya 5 persen atau 3 persen). Mengapa? Tentunya bagi dia akan lebih
menguntungkan jika menyimpan uangnya di bank karena akan mendapatkan tingkat
pengembalian yang lebih besar dari bunga, yaitu 8 persen. Misalnya, investasi senilai Rp
100 miliar akan menghasilkan keuntungan 12 persen. Tambahan investasi baru
senilai Rp 50 miliar akan menyebabkan keuntungan turun menjadi 10 persen, dan
tambahan investasi baru sebesar Rp 50 miliar lagi akan menyebabkan potensi
keuntungan menurun menjadi 8 persen, demikian seterusnya. Hubungan permintaan
investasi dan tingkat bunga dari kasus diatas terlihat dalam tabel berikut.
Tabel MEI
Tingkat suku bunga
(dalam % per tahun)
|
Permintaan investasi
(miliar rupiah)
|
Tambahan investasi
|
12
10
8
5
3
|
100
150
200
275
325
|
-
50
50
75
50
|
Tabel diatas dapat
diterjemahkan dalam kurva permintaan investasi berikut.
Tingkat bunga
investasi
12
10
8
tingkat
bunga yang berlaku
5
3
0 100 150 200 300 400
Investasi
(miliar rupiah)
2. Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Investasi
Terdapat dua faktor
utama yang mempengaruhi tingkat investasi, yaitu:
1) Tingkat Suku
Bunga
Tingkat suku
bunga pinjaman adalah biaya investasi yang paling menentukan. Makin tinggi
tingkat bunga pinjaman, maka biaya investasi makin mahal. Akibatnya minat atau
permintaan masyarakat untuk berinvestasi akan menurun.
2) Tingkat
Pengembalian yang Diharapkan
Seseorang
atau perusahaan akan melakukan investasi pada masa sekarang dengan harapan
memperoleh keuntungan di masa mendatang. Tingkat pengembalian yang diharapkan
sangat dipengaruhi oleh kondisi internal dan eksternal sebuah perusahaan.
a) Kondisi
internal perusahaan antara lain tingkat efisiensi perusahaan dalam berproduksi,
kualitas SDM, dan tingkat teknologi yang digunakan. Artinya, semakin tinggi
ketiga aspek tersebut, semakin tinggi tingkat pengembalian yang diharapkan. Hal
ini berarti akan semakin tinggi pula permintaan untuk berinvestasi.
b) Kondisi
eksternal perusahaan antara lain menyangkut kondisi secara makro baik bidang ekonomi sosial
maupun politik. Jika perkiraan tentang masa depan ekonomi, sosial dan politik
nasional dan internasional optimis, biasanya tingkat investasi meningkat,
karena tingkat pengembalian yang diharapkan dari investasi dapat dinaikkan.
Selain itu kebijakan pemerintah juga akan mempengaruhi keputusan investasi.
Jika pemerintah menaikkan pajak, maka akan terjadi pengurangan permintaan
agregat. Akibatnya tingkat investasi akan menurun.
EVALUASI
2. Kegiatan konsumsi terdiri atas ….
a. konsumsi
pemerintah dan konsumsi rumah tangga
b. konsumsi
rumah tangga saja
c. konsumsi
sector swasta
d. konsumsi
pemerintah saja
e. tidak ada
yang benar
3. Hubungan antara konsumsi dengan pendapatan
disposabel dan menganggap konstan faktor-faktor penentu konsumsi yang lain yang
bukan berasal dari pendapatan di sebut ….
a. fungsi
konsumen
4. Rumus persamaan
linear: C = a + bYd, dikemukakan oleh ….
a. Paul
Samuelson
b. John Maynard
Keynes
c. Milton
Friedman
d. James Tobin
e. David Ricardo
5. Dalam persamaan C = a
+ bYd, a menunjukkan ….
a. besarnya
konsumsi pada saat pendapatan disposable 0
b. tingkat
konsumsi dasar
c. besarnya
pendapatan yang digunakan untuk menambah konsumsi
d. kcenderungan
mengkonsumsi marjinal
e. a dan b benar
6. Dalam persamaan C = a
+ bYd, b menunjukkan ….
a. besarnya
pendapatan yang digunakan untuk menambah konsumsi
b. besarnya
konsumsi yang digunakan untuk menambah pendapatan
c. besarnya
pendapatan yang digunakan untuk menambah tabungan
d. besarnya
tabungan yang digunakan untuk menambah pendapatan
e. tidak ada
jawabab yang benar
10. Pendapatan yang tidak dikonsumsi atau setiap kemampuan
dan kesediaan untuk menahan sebagian dari hasrat konsumsi disebut ….
a. tabungan
b. konsumsi
dasar
c. pendapatan
disposable
d. konsumsi
minimal
e. kecenderungan
menabung marjinal
11. Pada
persamaan : S = -a + (1-b)Yd, 1-b menunjukkan ….
e. tidak ada
yang benar
12. Rasio yang menunjukkan tentang berapa tabungan akan
bertambah apabila pendapatan disposable bertambah satu unit disebut ….
13.
Perhatikan tabel berikut.
Besarnya MPC
pada saat pendapatan disposable 6000 adalah ….
a. 0,45
b. 0,55
c. 0,66
d. 0,77
e. 0,88
14. Dari
tabel diatas, besar APC pada saat pendapatan disposable 6.000 adalah ….
a. 0,80
b. 0,82
c. 0,83
d. 0,84
e. 0,85
15.
Perhatikan tabel
Berdasarkan
tabel diatas, besarnya MPS pada pendapatan disposable 6.000 adalah ….
a. 0,30
b. 0,31
c. 0,32
d. 0,33
e. 0,34
16. Dari
tabel diatas, besarnya APS pada pendapatan disposable 6.000 adalah ….
a. 0,16
b. 0,17
c. 0,18
d. 0,19
e. 0,20
17. Faktor ekonomi yang
sangat menentukan konsumsi adalah ….
a. Pendapatan
rumah tangga
b. Gaya hidup
dan kebiasaan
c. Jumlah
penduduk
d. Komposisi
penduduk
19.
Penambahan fasilitas produksi maupun stok modal dalam jangka waktu
tertentu disebut ….
a. konsumsi
b. produksi
c. distribusi
d. investasi
e. divestasi
20. Semakin rendah
tingkat bunga, maka permintaan investasi akan ….
a. menurun
b. meningkat
c. tetap
d. menguntungkan
e. merugikan
21.
Semakin tinggi tingkat pengembalian yang diharapkan, maka permintaan investasi
akan ….
a. menurun
b. meningkat
c. tetap
d. menguntungkan
e. jawaban a dan
d benar
22. MEC (marginal
efficiency of capital) adalah ….
a. Fungsi
investasi yang menggambarkan hubungan antara tambahan investasi dan tingkat
keuntungan yang diharapkan.
b. Perbandingan
antara investasi dan tingkat bunga
c. tingkat
pengembalian yang diharapkan (expected rate of return) dari setiap
tambahan barang modal
d. perbandingan
antara investasi dan tingkat pengembalian yang diharapkan
e. semua benar
23. Tokoh ekonomi yang
pertama kali memperkenalkan konsep MEC adalah ….
a. Adam Smith
b. David Ricardo
c. John Maynard
Keynes
d. Thomas
Malthus
e. Paul Samuelson
24. Faktor utama yang
mempengaruhi tingkat investasi adalah ….
a. tingkat
pendapatan
b. tingkat suku
bunga
c. tingkat
pengembalian yang diharapkan
d. gaya hidup
dan kebiasaan
e. konsumsi dan
tabungan
25. Kondisi internal
perusahaan yang mempengaruhi investasi antara lain
a. tingkat
efisiensi perusahaan
b. kualitas SDM
c. tingkat
teknologi
d. kebijakan
pemerintah
e. a, b dan c
benar
B. JAWABLAH PERTANYAAN DIBAWAH INI DENGAN BENAR!
1. Andaikan fungsi perekonomian sebuah
perekonomian digambarkan dalam
persamaan C = Rp 50.000 + 0,8 Yd.
a) Gambarkan
fungsi konsumsi tersebut.
b) Berapakah
besarnya konsumsi ketika pendapatan disposable (Yd) adalah Rp 400.000, Rp
500.000 dan Rp 600.000.
c) Gambarkan
fungsi tabungan tersebut.
d) Berapakah
besarnya tabungan ketika pendapatan disposable (Yd) adalah Rp 400.000, Rp
500.000 dan Rp 600.000.
a) Persamaan
konsumsi dan tabungannya!
b) Gambarkan
kurva-kurvanya!
3. Rencana investasi sebuah perusahaan.
a) Jika tingkat
suku bunga 17 persen sebuah proyek dengan nilai investasi Rp 5 miliar akan
dilaksanakan
b) Pada tingkat
suku bunga 14 persen dua proyek dengan investasi senilai Rp 65 miliar akan
dilaksanakan.
c) Tiga buah
proyek dengan nilai investasi sebanyak Rp 75 miliar akan dilaksanakan jika
tingkat suku bunga 10 persen.
d) Semua proyek
akan dilaksanakan dengan nilai Rp 115 miliar jika tingkat suku bunga 8 persen.
Jika tingkat bunga pinjaman yang berlaku
adalah 14 persen, pada tingkat suku bunga manakah keputuan investasi akan
dianggap menguntungkan!
Buatlah tabel
dan kurva permintaan investasi (MEI)-nya!
4. Lengkapi
tabel berikut:
1 comments :
pembahasan buat soal diatas ada ga ?
Posting Komentar