Selama ini, istilah pemasaran kerap kali dirancukan dengan “penjualan” dan
“periklanan”. Contoh paling jelas dapat dijumpai pada departemen pemasaran yang
ada banya diperusahaan. Kebanyakan diantaranya hanyalah berfokus pada
perancangan iklan dan aktivitas penjualan. Posisi manajer pemasaran juga tak
jarang diidentikan dengan manajer penjualan.
Tanggung jawab staf pemasaran
difokuskan hanya sebagai wiraniaga. Kinerja mereka diukkur hanya semata-mata
dari pencapain target penjualan yang kerap kali ditetapkan secara intuitif. Padahal, pengertian pemasaran sesungguhnya jauh lebih luas dibandingkan
penjualan maupun periklanan. Untuk itu ada baiknya bila kita mengacu pada
definisi formal mengenai pemasaran. Mengapa demikian ? Definisi merumuskan
secara jelas ruang lingkup dan konten mengenai apa yang dijabarkan, menetapkan
batasan-batasannya dan menjelaskan isu atau topic utamanya. Definisi formal pemasaran
mengungkapkan secara jelas makna atau signifikansi pemasaran.
Macam-macam Definisi Pemasaran :
1. Fungsi pemasaran adalah pembentukan kontak (establishment of contact) (cherington, 1920)
2. Pemasaran adalah kinerja aktivitas bisnis yang mengatur aliran barang dan jasa dari produsen ke konsumen (American Marketing Association, 1953)
3. Pemasaran adalah proses menentukan permintaan konsumen atas sebuah produk atau jasa, memotivasi penjualan produk/jasa tersebut dan mendistribusikannya pada konsumen akhir dengan memperoleh laba (Brech, 1954)
4. Pemasaran terdiri atas semua aktivitas yang dirancang untuk menghasilkan dan memfasilitasi setiap pertukaran yang dimaksudkan untuk memuaskan kebutuhan atau keinginan konsumen (Kotler, 1972)
5. Pemasaran merupakan proses dimana struktur permintaan terhadap produk dan jasa diantisipasi atau diperluas dan dipuaskan melalui konsepsi, promosi, distribusi, dan pertukaran barang (Carman, 1973)
6. Pemasaran berfokus pada upaya penciptaan dan pemeliharaan relasi pertukaran yang saling memuaskan (Baker, 1975)
7. Fungsi pemasaran memprakarsai, menegosiasikan dan mengelola relasi pertukaran dengan key interest groups dalam rangka mewujudkan keunggulan bersaing berkesinambungan dalam pasar-pasar spesifik (Day & Wensley, 1983)
8. Pemasaran merupakan proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi dan distribusi gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan individual dan organisasional (Amerikan Marketing Association, 1985)
9. Pemasaran merupakan proses manajemen yang mengidentifikasi, mengantisipasi, dan memasok kebutuhan pelanggan secara efisien dan menguntungkan (Chartered Institude of Marketing, 1986)
10. Pemasaran bertujuan untuk menjalin, mengembangkan, dan mengomersialisasikan hubungan dengan pelanggan untuk jangka panjang sedemikian rupa sehingga tujuan masing-masing pihak dapat terpenuhi. Hal ini dilakukan melalui proses pertukaran dan saling memenuhi janji (Gronroos, 1987)
11. Pemasaran didefinisikan sebagai aktivitas individual dan organisasional yang memfasilitasi dan memperlancar hubungan pertukaran yang saling memuaskan dalam lingkungan yang dinamis melalui pengembangan, distribusi, promosi, dan penetapan harga barang, jasa, dan gagasan (Diib, Simkin, Pride & farrel, 1991)
12. Pemasaran adalah mengembangkan, mempertahankan dan meningkatkan relasi dengan para pelanggan dan mitra lainnya, dengan mendapatkan laba, sedemikian rupa sehingga tujuan masing-masing pihak dapat tercapai. Hal ini dapat diwujudkan melalui pertukaran dan pemenuhan janji yang saling menguntungkan (Gronroos, 1993)
13. Pemasaran merupakan pengantisipasian, pengelolaan, dan pemuasan permintaan melalui proses pertukaran (Evans & Berman,1997)
14. Pemasaran merupakan system total aktivitas bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menetapkan harga, mempromosikan dan mendistribusikan produk, jasa dan gagasan yang mampu memuaskan keinginan pasar sasaran dalam rangka mencapai tujuan organisasional (Miller & Layton, 2000)
15. Pemasaran merupakan proses manajemen yang berupaya memaksimumkan laba (retruns) bagi pemegang saham dengan jalan menjalin relasi dengan pelanggan utama (valued customers) dan menciptakan keunggulan kompetitif (Doyle, 2000)
16. Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk dan nilai satu sama lain (Kotler, 2000)
17. Pemasaran merupakan proses bisnis yang berusaha menyelaraskan antara sumber daya manusia, financial dan visi organisasi dengan kebutuhan dan keinginan para pelanggan konteks strategi kompetitif organisasi (Meldrum, 2000)
18. Pemasaran merupakan upaya mewujudkan nilai dan kepuasan pelanggan dengan mendapatkan laba (Kotlr, Brown,Adam &Armstrong, 2004)
19. Pemasaran merupakan fungsi organisasi dan serangkaian proses menciptakan, mengomunikasikan, dan menyampaikan nilai bagi para pelanggan, serta mengelola relasi pelanggan sedemikian rupa sehingga memberikan manfaat bagi organisasi dan para stakeholdernya (American Marketing Association,2004)
20. Pemasarn merupakan serangkaian aktivitas kegiatan perusahaan untuk menstimulasi permintaan atas produk atau jasa dan memmastikan bahwa produk di jual disampaikan pada para pelanggan (Vankatesh & Penaloza, 2006)
SEKILAS PERKEMBANGAN PEMASARAN
Pratik pemasaran sebenarnya telah sejak lama dilakukan akan tetapi study formal tentang pemasaran dapat dikatakan relative baru. Ditinjau dari kronologis sejarahnya, akar pemikiran pemasaran modern bermula dari ilmu ekonomika pada kisaran tentang waktu antara 1800-1920, terutama aliran ekonomi klasik dan neoklasik dengan tokoh-tokohnya seperti Alfred Marshall, J. Say, A. Shaw, dan Adam smith. Ilmu ekonomika memang merupakan ilmu sosial pertama yang mampu mencapai tingkat kecanggihan kuantitatif sebagaimana karakteristik ilmu alam (sciences).
Perseptif ini memandang aspek nilai (value) sebagai sesuatu yang melekat atau menyatu pada proses pemanufakturan (value edded, utilitas, value-in-change), dimana barang dipandang sebagai output baku (komuditas). Dengan kata lain nilai dievaluasi berdasarkan utilitas (seperti utilitas bentuk, waktu, tempat dan kepemilikan) yang didapatkan dari produk fisik.
Dalam perkembangan selanjutnya muncul tiga aliran utama yang sekaligus menandai era pemasaran formatif (antara periode 1900-1950); aliran komuditas, institusional, dan fungsional.
- Aliran komoditas menekankan aspek pendistribusian dan pertukaran komuditas dan produk manufaktur.
- Aliran institusional berfokus pada peranan institusi pemasaran dalam menyediakan barang dan mengatur pengalihan kepemilikan dari produsen ke konsumen.
- Pada awal dekade 1950an-1980an, aliran fungsional bergeser kealiran manajemen pemasaran yang berfokus pada ancangan pembuatan keputusan dalam mengelola fungsi-fungsi pemasaran. Teknik-teknik analisis yang digunakan sebagian besar diadobsi dari mikro ekonomika. Konsep bauran pemasaran diajukan sebagai variable utama putusan pemasaran dalam rangka memuaskan pelanggan dengan mendapatkan laba.
Borden terpikat dengan gagasan Culliton dan kemudian mengadaptasikannya kepada konteks eksekutif pemasaran “ Mixer of Ingeredients “ yang harus selalu kreatif dalam mengelola bauran prosedur dan kebijakan pemasaran dalam rangka menghasilkan laba bagi perusahaan. Ia juga mengidentifikasi empat factor utama yang mempengaruhi keputusan pemilihan element-element spesifik bauran pemasaran; (1) perlaku pembelian konsumen (diantaranya motivasi pembelian, kebiasaan berbelanja, lingkungan, daya beli, dan jumlah konsumen); (2) perilaku distributor (motivasi, struktur, praktik, sikap dan perubahannya) (3) posisi dan perilaku pesaing (sturktur industry, kondisinpasokan dan permintaan, pilihan-pilihan yang tersedian bagi konsemen, persaingan harga dan non harga, motivasi dan sikap pesaing, trend teknologi dan social) dan (4) perilaku pemerintah (kendali atas pemasaran, terutama regulasi berkenaan dengan produk, harga, praktik kompetisi, periklanan dan promosi).
Dalam artikel orisinilnya tersebut, Borden menyusun daftar panjang element-element bauran pemasaran yang terdiri atas 12 aspek. Ide tersebut kemudian disederhanakan dan dipopulerkan oleh Jerome mc Carthi (1968) yang merumuskan kedalam empat aspek pokok ; produk, price, plase, dan promotion (hingga dikenal dengan istilah 4p).
1.2 KONSEP PEMASARAN
Filosofi pemasaran mengalami evolusi dari orientasi internal ( inward looking ) menuju orientasi ekternal (out ward looking). Orientasi internal tercermin dalam konsep produksi,produk dan konsep penjualan, sedangkan orientasi eksternal direfleksikan dalam kosep pemasaran dan konsep pemasaran social.
MACAM-MACAM KONSEP PEMASARAN
I. Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasaan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing.
Konsep pemasaran yang telah diungkapkan dengan berbagai cara:
1. Temukan keinginan pasar dan penuhilah.
2. Buatlah apa yang dapat dijual dan jangan berusaha menjual apa yang dapat dibuat.
3. Cintailah pelanggan, bukan produk anda.
4. Lakukanlah menurut cara anda (Burger king)
5. Andalah yang menentukan (United Airlines)
6. Melakukan segalanya dalam batas kemampuan untuk menghargai uang pelanggan yang sarat dengan nilai, mutu dan kepuasan (JC. Penney).
Dalam pemasaran terdapat enam konsep yang merupakan dasar pelaksanaan kegiatan pemasaran suatu organisasi yaitu : konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan, konsep pemasaran, konsep pemasaran sosial, dan konsep pemasaran global.
1. Konsep produksi
Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia dimana-mana dan harganya murah. Konsep ini berorientasi pada produksi dengan mengerahkan segenap upaya untuk mencapai efesiensi produk tinggi dan distribusi yang luas. Disini tugas manajemen adalah memproduksi barang sebanyak mungkin, karena konsumen dianggap akan menerima produk yang tersedia secara luas dengan daya beli mereka.
2. Konsep produk
Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang menawarkan mutu, performansi dan ciri-ciri yang terbaik. Tugas manajemen disini adalah membuat produk berkualitas, karena konsumen dianggap menyukai produk berkualitas tinggi dalam penampilan dengan ciri – ciri terbaik
3. Konsep penjualan
Konsep penjualan berpendapat bahwa konsumen, dengan dibiarkan begitu saja, organisasi harus melaksanakan upaya penjualan dan promosi yang agresif.
4. Konsep pemasaran
Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunsi untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing.
5. Konsep pemasaran sosial
Konsep pemasaran sosial berpendapat bahwa tugas organisasi adalah menentukan kebutuhan, keinginan dan kepentingan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan dengan cara yang lebih efektif dan efisien daripasda para pesaing dengan tetap melestarikan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.
6. Konsep Pemasaran Global
Pada konsep pemasaran global ini, manajer eksekutif berupaya memahami semua faktor- faktor lingkungan yang mempengaruhi pemasaran melalui manajemen strategis yang mantap. tujuan akhirnya adalah berupaya untuk memenuhi keinginan semua pihak yang terlibat dalam perusahaan.
1.3 Orientasi Pasar
Orientasi pasar (Market Orientation=MO) merupakan ukuran perilaku-perilaku dan aktivitas yang mencerminkan implementasikan pemasaran.
Prespektif MO
Sejauh ini konseptualisai dan pengukuran MO didasarkan pada dua prespektif utama. Pertama prespektif cultural berfokus pada nilai norma dan nilai-nilai organisasi (budaya organisasi) yang mendorong perilaku yang konsisten dengan orientasi pasar (Deshpande, Farley & Webster,1993; Narver & Slater,1990). Narver & Salter (1990) mendefenisikan orientasi pasar sebagai budaya bisnis yang mampu secara efektif dan efisien menciptakan perilaku karyawan sedemikian rupa sehingga menunjang upaya penciptaan nilai superior bagi para pelanggan. Mereka menidentifikasikan tiga komponen orientasi pasar, yakni orintasi pelanggan, orientasi pesaing, dan koordinasi antar fungsi (inter-fuctional coordination). Item-item spesifik untuk pengukuran MO versi Narver & Salter (1990) yang dinamakan MKTOR.
Kedua, perspektif behavioral berkonsentrasi pada proses atau perilaku organisasional yang terdiri atas tiga aktivitas utama:(1) pengumpulan intelijensi pasar secara systematic menyangkut kebutuhan pelanggan saat ini dan masa depan.(2) penyebarluasan intelijensi pasar kepada semua unit atau departemen organisasi dan (3) merancang dan mengimplementasikan respon organisasi terhadap intelijensi pasar secara terkoordinasi dan menyeluruh ( Kohli dan Jaworski, 1990).dalam penelitian berikutnya Jaworski dan Kohli (1993) menyusun model anteseden dan konsekuensi orientasi pasar. Menurut mereka antesenden bagi orientasi pasar meliputi 3 faktor utama : manajemen puncak organisasi,dinamika antar departemen, dan system organisasi. Manajemen puncak diyakini memainkan pern penting dalam membentuk nilai orientasi organisasi. Apabila manajer puncak tidak menekankan pentingnya bersika responsive terhadap kebutuhan pelanggan, maka organisasi bersangkutan akan sulit berubah menjadi market oriented. Penguatan (reinforcement) dari manajemen puncak mengenai pentingnya orientasi pasar akan memotivasi setiap individu dalam organisasi untuk memantau stiap perubahan pasar, berbagai intelijensi pasar dengan anggota organisasi lainnya dan bersikap responsif terhadap kebutuhan pasar.
Menurut Jaworski & Kohli (1993), orientasi pasar berpotensi meningkatkan kinerja bisnis. Selain itu orientasi pasar diyakini pula memberikan menfaat psikologis dan sosial bagi para kaaryawan berupa persaan bangga dan sense of belonging yang lebih besar, serta komitmen organisasional yang lebih besar pula.
Riset MO
Riset akademik tentang MO berfokus pada konsekuensi atau dampak MO terhadap kinerja bisnis. Sampelnya biasanya adalah para manajer, baik CEO maupun manajer peamasaran. Selain itu ukuran-ukuran karakteristik, sumber daya dan kompetensi organisasi, serta konteks pasar, industri dan teknologi juga kerap kali diikut sertakan dalam analisis dan digunakan sebagai moderating vareiables, mediating variables, antecendents atau contextual variables untuk menguji hubungan antara MO dan kinerja bisnis. Kinerja bisnis diukur dengan berbagai macam cara,diantaranya: persepsi manajer terhadap kinerja organisasinya, laba aktual, pertumbuhan penjualan, pangsa pasar, maupun indikator kinerja harga saham.
Sejumlah riset empiris menunjukkan dampak positif orientasi pasar terhadap kinerja bisnis (Barker & Sinkula,1999; Cano, et al.,2004; Kirca, et.al.,2005; Matsuno &Mentzer,2000; Nerver & Slater, 1990). Dampak positif tersebut bisa diklasifikasikan dalam empat kategori: pertama, kinerja organisasional, kedua, costumer consequnces,ketiga, innovation consequnces, keempat,employe consequences.
1.4 Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran berasal dari dua kata yaitu manajemen dan pemasaran. Menurut Kotler dan Armstrong pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan. Sedangakan manajemen adalah proses perencanaan (Planning), pengorganisasian (organizing) penggerakan (Actuating) dan pengawasan.
Jadi dapat diartikan bahwa Manajemen Pemasaran adalah sebagai analisis, perencanaan, penerapan, dan pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan – tujuan organisasi.
manajemen pemasaran adalah sebagai kegiatan yang direncanakan, dan diorganisasiknan yang meliputi pendistribusian barang, penetapan harga dan dilakukan pengawasan terhadap kebijakan-kebijakan yang telah dibuat yang tujuannya untuk mendapatkan tempat dipasar agar tujuan utama dari pemasaran dapat tercapai.
HUKUM-HUKUM
PEMASARAN
Pemasaran merupakan suatu ilmu sosial yang merupakan perpaduan antara ilmu dan seni (Dowling, 2004). Menariknya dalam buku Best Seller berjudul “The 22 Immutable Laws of Marketing”, Al Ries dan Jack Trout (1993) mengemukakan 22 hukum dasar pemasaran yang bila dilanggar dapat berakibat fatal. 22 hukum tersebut adalah.
1. Hukum kepemimpinan
Hukum ini menegaskan bahwa “Lebih baik menjadi yang pertma dari pada menjadi yang lebih baik”
2. Hukum kategori
Hukum ini menyatakan bahwa “Jika anda tidak dapat menjadi yang pertama dalam sebuah kategori, buatlah kategori baru yang menjadikan anda yang pertama”.
3. Hukum ingatan/pikiran
Hukum ini menyatakan bahwa “Lebih baik jadi yang pertama dalam ingatan/pikiran dari pada menjadi yang pertama di tempat penjualan”.
4. Hukum Presepsi
Hukum ini menyatakan bahwa “Pemasaran bukanlah pertarungan produk, melainkan pertarungan persepsi”.
5. Hukum Fokus
Hukum ini menyatakan bahwa “Konsep yang paling kuat dalam pemasaran adalah memiliki sepatah kata dalam ingatan calon pelanggan”.
6. Hukum Eksklusivitas
Hukum ini menegaskan bahwa “Dua perusahaan tidak dapat memliki kata yang sama dalam benak calon pelanggan”.
7. Hukum Tangga
Hukum ini menyatakan bahwa “Strategi yang digunakan bergantung pada anak tangga yang anda tempati pada tangga produk dalam benak konsumen”.
8. Hukum Dualitas
Hukum ini berbunyi “Dalam jangka panjang, setiap pasar menjadi ajang perlombaan antara dua kompetitor”.
9. Hukum Lawan
Hukum ini menyatakan bahwa “Jika anda menduduki tempat kedua, strategi anda ditentukan oleh merk teratas”.
10. Hukum Pembagian
Hukum ini menyatakan bahwa “Seiring perjalanan waktu, sebuah kategori akan terbagi dan menjadi dua kategori atau lebih”.
11. Hukum Perspektif
Hukum ini berbunyi “Dampak pemasaran baru akan terealisasi setelah melalui periode waktu tertentu”.
12. Hukum Perluasan Lini
Hukum ini menyatakan bahwa “Ada tekanan yang tak tertahankan untuk memperluas ekuitas merek”.
13. Hukum Pengorbanan
Hukum ini menegaskan bahwa ”Anda harus melepaskan sesuatu untuk memperoleh sesuatu”.
14. Hukum Atribut
Hukum ini berbunyi ”Untuk setiap atribut, ada atribut yang berlawanan dan efektif”.
15. Hukum Keterusterangan
Hukum ini menegaskan bahwa “Bila anda mengakui segi negative, calon pelanggan akan memberikan anda segi positif”.
16. Hukum Ketunggalan
Hukum ini menyatakan bahwa “Dalam setiap situasi tertentu, hanya satu tindakan yang akan membuahkan hasil-hasil substansial”.
17. Hukum Ketidakpastian
Hukum ini berbunyi “Kecuali jika anda yang menyusun rencana-rencana pesaing anda, anda tidak dapat meramalkan masa depan”.
18. Hukum Kesuksesan
hukum ini berbunyi “Kesuksesan sering membawa keangkuhan, an keangkuhan membawa kegagalan”.
19. Hukum Kegagalan
Hukum ini menegaskan bahwa “Kegagalan harus dapat diantisipasi dan diterima”.
20. Hukum Promosi Berlebihan
Hukum ini menegaskan bahwa “Situasi sesungguhnya sering kali berlawanan dengan apa yang tampil dalam berita pers”.
21. Hukum Akselerasi
Hukum ini berbunyi “Program sukses tidak dibentuk atas dasar mode (fad), namun oleh kecenderungan (trend)”.
22. Hukum Sumber Daya
Hukum ini menegaskan bahwa “Tanpa pendanaan yang memadai, suatu gagasan tidak akan dimulai”.
BAB 2
STRATEGI PEMASARAN
2.1 UNSUR POKOK STRATEGI PEMASARAN
Program pemasaran meliputi tindakan-tindakan pemasaran yang dapat mempengaruhi permintaan produk, mengubah harga, memodifikasi kampanye iklan, merncang promosi khusus dan menentukan pilihan saluran distribusi. Strategi pemasaran merupakan rencana yang menjabarkan ekspektasi perusahaan akan dampak dari berbagai aktivitas atau program pemasaran terhadap permintaan produk atau lini produk di pasar tertentu. Perusahaan dapat menggunakan dua atau lebih program pemasaran scara bersamaan, sebab setiap jenis program (seperti periklanan, promosi penjualan, personal selling, layanan pelayanan pelanggan atau pengembangan produk).
2.2 KONSEP STRATEGI PEMASARAN
Pemasaran merupakan fungsi yang memiliki kontak paling besar dengan lingkungan eksternal,padahal perusahaan hanyan memiliki kendali yang terbatas terhadap lingkungan eksternal. Oleh karena itu pemasaran memainkan peranan dalam pengembangan strategi.
Strategi pemasaran merupakan pernyataan (baik secara implinsit maupun eksplisit) mengenai bagaimana suatu merek atau lini produk mencapai tujuannya (Bennett, 1988). Sementara itu, Tull & Kahlr (1990) mendefenisikan strategi pemasaran sebagai alat fundamental yang dirncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinabungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.
Menurut Corey (dalam Dolan, 1991), strategi pemasaran terdiri atas lima elemen yang saling terkait.
Pemilihan pasar, yaitu memilih pasar yang akan dilayani. Keputusan ini didasarkan pada faktor-faktor (Jain, 1990);v
• Persepsi terhadap fungsi produk dan pengelompokan teknologi yang dapat di proteksi dan di dominasi.
• Keterbatasan sumber daya internal yang mendorong perlunya pemusatan (fokus) yang lebih sempit.
• Pengalaman kumulatif yang didasarkan pada trial-and-error di dalam menanggapi peluang dan tantangan.
• Kemampuan khusus yang berasal dari akses terhadap sumber daya langka atau pasar yang terproteksi.
Perencanaan produk, meliputi produk spesifik yang di jual, pembentukanv lini produk, dan desain penawaran individual pada masing-masing lini.
Penetapan harga, yaitu menentukan harga yang dapat mencerminkan nilai kuantitatif dari produk kepada pelanggan.v
Sistem distribusi, yaitu saluran perdagangan grosir dan eceran yangv dilalui produk hingga mencapai konsumen akhir yang membeli dan menggunakan.
Komunikasi pemasaran (promosi), yang meliputi periklanan, personalav selling, promosi penjualan, direct marketing, dan public relations.
Kemampuan strategi pemasaran suatu perusahaan untuk menanggapi setiap perubahan kondisi pasar dan faktor biaya tergantung pada analisis terhadap faktor-faktor berikut:
Faktor lingkungan§
Faktor pasar§
Persaingan§
Analisis kemampuan internal§
Perilaku konsumen§
Analisis ekonomi§
Pemasaran merupakan suatu ilmu sosial yang merupakan perpaduan antara ilmu dan seni (Dowling, 2004). Menariknya dalam buku Best Seller berjudul “The 22 Immutable Laws of Marketing”, Al Ries dan Jack Trout (1993) mengemukakan 22 hukum dasar pemasaran yang bila dilanggar dapat berakibat fatal. 22 hukum tersebut adalah.
1. Hukum kepemimpinan
Hukum ini menegaskan bahwa “Lebih baik menjadi yang pertma dari pada menjadi yang lebih baik”
2. Hukum kategori
Hukum ini menyatakan bahwa “Jika anda tidak dapat menjadi yang pertama dalam sebuah kategori, buatlah kategori baru yang menjadikan anda yang pertama”.
3. Hukum ingatan/pikiran
Hukum ini menyatakan bahwa “Lebih baik jadi yang pertama dalam ingatan/pikiran dari pada menjadi yang pertama di tempat penjualan”.
4. Hukum Presepsi
Hukum ini menyatakan bahwa “Pemasaran bukanlah pertarungan produk, melainkan pertarungan persepsi”.
5. Hukum Fokus
Hukum ini menyatakan bahwa “Konsep yang paling kuat dalam pemasaran adalah memiliki sepatah kata dalam ingatan calon pelanggan”.
6. Hukum Eksklusivitas
Hukum ini menegaskan bahwa “Dua perusahaan tidak dapat memliki kata yang sama dalam benak calon pelanggan”.
7. Hukum Tangga
Hukum ini menyatakan bahwa “Strategi yang digunakan bergantung pada anak tangga yang anda tempati pada tangga produk dalam benak konsumen”.
8. Hukum Dualitas
Hukum ini berbunyi “Dalam jangka panjang, setiap pasar menjadi ajang perlombaan antara dua kompetitor”.
9. Hukum Lawan
Hukum ini menyatakan bahwa “Jika anda menduduki tempat kedua, strategi anda ditentukan oleh merk teratas”.
10. Hukum Pembagian
Hukum ini menyatakan bahwa “Seiring perjalanan waktu, sebuah kategori akan terbagi dan menjadi dua kategori atau lebih”.
11. Hukum Perspektif
Hukum ini berbunyi “Dampak pemasaran baru akan terealisasi setelah melalui periode waktu tertentu”.
12. Hukum Perluasan Lini
Hukum ini menyatakan bahwa “Ada tekanan yang tak tertahankan untuk memperluas ekuitas merek”.
13. Hukum Pengorbanan
Hukum ini menegaskan bahwa ”Anda harus melepaskan sesuatu untuk memperoleh sesuatu”.
14. Hukum Atribut
Hukum ini berbunyi ”Untuk setiap atribut, ada atribut yang berlawanan dan efektif”.
15. Hukum Keterusterangan
Hukum ini menegaskan bahwa “Bila anda mengakui segi negative, calon pelanggan akan memberikan anda segi positif”.
16. Hukum Ketunggalan
Hukum ini menyatakan bahwa “Dalam setiap situasi tertentu, hanya satu tindakan yang akan membuahkan hasil-hasil substansial”.
17. Hukum Ketidakpastian
Hukum ini berbunyi “Kecuali jika anda yang menyusun rencana-rencana pesaing anda, anda tidak dapat meramalkan masa depan”.
18. Hukum Kesuksesan
hukum ini berbunyi “Kesuksesan sering membawa keangkuhan, an keangkuhan membawa kegagalan”.
19. Hukum Kegagalan
Hukum ini menegaskan bahwa “Kegagalan harus dapat diantisipasi dan diterima”.
20. Hukum Promosi Berlebihan
Hukum ini menegaskan bahwa “Situasi sesungguhnya sering kali berlawanan dengan apa yang tampil dalam berita pers”.
21. Hukum Akselerasi
Hukum ini berbunyi “Program sukses tidak dibentuk atas dasar mode (fad), namun oleh kecenderungan (trend)”.
22. Hukum Sumber Daya
Hukum ini menegaskan bahwa “Tanpa pendanaan yang memadai, suatu gagasan tidak akan dimulai”.
BAB 2
STRATEGI PEMASARAN
2.1 UNSUR POKOK STRATEGI PEMASARAN
Program pemasaran meliputi tindakan-tindakan pemasaran yang dapat mempengaruhi permintaan produk, mengubah harga, memodifikasi kampanye iklan, merncang promosi khusus dan menentukan pilihan saluran distribusi. Strategi pemasaran merupakan rencana yang menjabarkan ekspektasi perusahaan akan dampak dari berbagai aktivitas atau program pemasaran terhadap permintaan produk atau lini produk di pasar tertentu. Perusahaan dapat menggunakan dua atau lebih program pemasaran scara bersamaan, sebab setiap jenis program (seperti periklanan, promosi penjualan, personal selling, layanan pelayanan pelanggan atau pengembangan produk).
2.2 KONSEP STRATEGI PEMASARAN
Pemasaran merupakan fungsi yang memiliki kontak paling besar dengan lingkungan eksternal,padahal perusahaan hanyan memiliki kendali yang terbatas terhadap lingkungan eksternal. Oleh karena itu pemasaran memainkan peranan dalam pengembangan strategi.
Strategi pemasaran merupakan pernyataan (baik secara implinsit maupun eksplisit) mengenai bagaimana suatu merek atau lini produk mencapai tujuannya (Bennett, 1988). Sementara itu, Tull & Kahlr (1990) mendefenisikan strategi pemasaran sebagai alat fundamental yang dirncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinabungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.
Menurut Corey (dalam Dolan, 1991), strategi pemasaran terdiri atas lima elemen yang saling terkait.
Pemilihan pasar, yaitu memilih pasar yang akan dilayani. Keputusan ini didasarkan pada faktor-faktor (Jain, 1990);v
• Persepsi terhadap fungsi produk dan pengelompokan teknologi yang dapat di proteksi dan di dominasi.
• Keterbatasan sumber daya internal yang mendorong perlunya pemusatan (fokus) yang lebih sempit.
• Pengalaman kumulatif yang didasarkan pada trial-and-error di dalam menanggapi peluang dan tantangan.
• Kemampuan khusus yang berasal dari akses terhadap sumber daya langka atau pasar yang terproteksi.
Perencanaan produk, meliputi produk spesifik yang di jual, pembentukanv lini produk, dan desain penawaran individual pada masing-masing lini.
Penetapan harga, yaitu menentukan harga yang dapat mencerminkan nilai kuantitatif dari produk kepada pelanggan.v
Sistem distribusi, yaitu saluran perdagangan grosir dan eceran yangv dilalui produk hingga mencapai konsumen akhir yang membeli dan menggunakan.
Komunikasi pemasaran (promosi), yang meliputi periklanan, personalav selling, promosi penjualan, direct marketing, dan public relations.
Kemampuan strategi pemasaran suatu perusahaan untuk menanggapi setiap perubahan kondisi pasar dan faktor biaya tergantung pada analisis terhadap faktor-faktor berikut:
Faktor lingkungan§
Faktor pasar§
Persaingan§
Analisis kemampuan internal§
Perilaku konsumen§
Analisis ekonomi§
1 comments :
Ada materi tentang ini gak,?
*Orientasi persaingan
- ground rates pricing
- sealed bid pricing
Posting Komentar